Kupang, Vox NTT- Bakal calon bupati Manggarai Timur Gorgonius Bajang atau Gonis Bajang mengungkapkan sejumlah fakta soal buruknya kualitas pembangunan jalan di Manggarai Timur.
Anggota DPRD Matim dari Fraksi PDI Perjuangan itu menyampaikan beberapa alasan soal kualitas jalan yang buruk meskipun baru beberapa bulan dibangun.
Pertama, menurut Gonis, kualitas jalan yang buruk disebabkan karena sebagian besar rekanan atau kontraktor tidak berasal dari Matim.
“Rasa kepemilikan menjadi berkurang karena sebagian besar kontraktor berasal dari luar Matim,” ujar Gonis di Kupang, Senin (13/5/2024) siang.
Sekretaris DPC PDIP Matim itu kembali mengingatkan bahwa kualitas pembangunan jalan buruk karena pengusaha yang direkomendasikan tidak merasa memiliki Matim.
“Karena hampir semua kontraktor dari luar. Dari Ende, Ngada, Ruteng jadi mereka tidak memikirkan kualitas pembangunan itu,” ujarnya.
Gonis mengaku dirinya sudah empat kali menjadi Pansus saat LKPJ. Selama itu pula ia selalu membahas soal infrastruktur jalan yang berkualitas buruk.
Kedua, menurut Gonis, Pemda Matim tidak punya keinginan untuk meningkatkan sumber daya bagi rekanan lokal.
“Kita tidak punya usaha untuk meningkatkan sumber daya pekerja lokal,” ujarnya.
Ketiga, sebagian kontraktor di Matim mendapat paket proyek lebih dari dua.
Akibatnya, pekerjaan jadi menumpuk. Bahkan kebiasaan selama ini, lanjut dia, satu kontraktor diberikan pekerjaan sampai empat paket.
“Sehingga akan berimbas pada kualitas pekerjaan,” imbuh Gonis.
Kelima, menurutnya, pemerintah juga memberikan pekerjaan kepada rekanan yang tidak punya peralatan sesuai dengan standar.
“Sehingga mereka selalu pinjam alat ke pihak lain. Ini akan berimbas pada beban pembiayaan dan juga ujungnya pada kualitas,” kata dia.
Serius Maju Cabup
Gonis menyatakan dirinya serius untuk maju sebagai calon bupati Matim. Selain karena dorongan masyarakat juga terdapat penugasan partai.
“Saya di PDIP ditugaskan sebagai salah satu calon bupati setelah Pak Ketua DPC PDIP Matim Marselis Sarimin meninggal dunia,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Matim periode 2014 sampai 2019 menjelaskan, keinginannya itu juga untuk mengabdi pada kepentingan masyarakat Matim.
“Saya mau maju sebagai balon bupati karena berpikir soal masa depan Matim. Saya hari ini didorong oleh masyarakat dan partai politik. Motivasi saya sederhana bagaimana kesejahteraan masyarakat terintegrasi dengan infrastruktur,” ujarnya.
Politisi asal Elar itu mengakui bahwa Matim merupakan daerah yang sangat subur.
“Selama saya jadi DPRD 15 tahun saya melihat Matim adalah daerah yang kaya dan subur. Masalahnya di komitmen pemerintah mendorong pertumbuhan masyarakat. Misalnya sektor pertanian,” kata dia.
“Infrastruktur harus diperhatikan secara serius. Saya mau sektor pertanian menjadi sektor utama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Jika itu diperhatikan serius maka status daerah miskin ekstrem itu pelan-pelan mulai dibenahi,” kata dia.
Selain sektor pertanian, menurut Gonis, status Labuan Bajo sebagai lokasi pariwisata super premium harus dimanfaatkan oleh daerah sekitar, termasuk Matim.
“Saya juga akan memikirkan soal peningkatan pariwisata agar bisa terintegrasi dengan Labuan Bajo sebagai wisata super premium,” ujar Gonis.
Sekadar informasi, Gonis sendiri sudah mendaftar di DPC PDIP Matim sebagai bakal calon bupati Matim, beberapa waktu lalu.
Penulis: Ronis Natom