Bajawa, Vox NTT- Seiring dengan gemuruhnya dinamika politik pilkada Ngada 2024, muncul sebuah foto karikatur yang menampilkan wajah Yulius Hermenegildus Kila Moi dan dr. Thomas Aquinas Syukur Rejo Tonda.
Foto keduanya tersebar di media sosial Facebook, salah satunya di grup ‘Ngada Bangkit’. Dalam foto, Yulius sebagai calon bupati Ngada. Sedangkan Thomas sebagai calon wakil bupati.
“Gas ko Rem ni, kalau saya Gaskan,” tulis pemilik akun Merfin Maya pada caption foto karikatur Yulius dan Thomas.
Thomas yang karib disapa Dokter Ino ini diketahui masih berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) aktif dan bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Aeramo, Kabupaten Nagekeo. Dia menjadi satu-satunya dokter spesialis anestesi di rumah sakit tersebut.
Dokter Ino berasal dari Desa Lengkosambi, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada. Ditemui VoxNtt.com di kediamannya di Desa Aeramo, Nagekeo pada Rabu (22/5/2024), ia menjelaskan posisi ASN dalam politik.
Ikut politik bagi seorang ASN, menurut dia, merupakan pilihan yang cukup berisiko. Namun demikian, ia membuka sinyal bakal ikut dalam hajatan politik pilkada bila ada animo besar dari masyarakat yang menginginkanya bertarung di pesta demokrasi lima tahunan itu.
Menurut Dokter Ino, keempat figur yang saat ini siap bertarung di pilkada Ngada 2024 merupakan figur-figur hebat.
“Kita lihat di situ ada Pak AP (Andreas Paru), Pak RB (Raymundus Bena), Pak BDN (Bernadinus Dhey Ngebu) dan Pak MJ (Moses Jala Watu) termasuk Pak Ruli Laja. Mereka semua figur-figur hebat dan sikap politik saya adalah memberikan dukungan kepada mereka,” ujarnya.
Ia juga mendorong dua orang kader yang berasal dari etnis Riung Seriwu yakni Maria Lali, Anggota DPRD Ngada yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Ngada dan Kristoforus Loko, Anggota DPRD terpilih Provinsi NTT sekaligus Ketua DPC Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Ngada.
Riung Seriwu merupakan penyebutan bagi etnis masyarakat Suku Riung yang tersebar di tiga Kecamatan yakni Riung, Riung Barat dan Wolomeze.
Pecah Kongsi
Pilkada Ngada 2024 kian menarik setelah wakil bupati Ngada periode 2021-2024 Raymundus Bena diisukan tak lagi berpasangan dengan Bupati Andreas Paru.
Raymundus merupakan Ketua DPC Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Ngada.
Pecah kongsi keduanya semakin terang di publik setelah Raymundus menyatakan diri maju sebagai calon bupati Ngada periode 2024-2029.
Ia memilih wakilnya Bernadinus Dhey Ngebu yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Ngada.
Raymundus maju sebagai calon bupati Ngada telah terkonfirmasi oleh Bernadinus.
“Kalau Pak Ray dengan Pak Ande pecah kongsi, itu saya tidak tahu, itu urusan mereka. Yang saya tahu bahwa, sejak beberapa bulan yang lalu ada komunikasi politik kami berdua (Raymundus dan Bernadinus), lalu kemudian dilanjutkan dengan komunikasi partai politik kami berdua yakni PKB dan Gerindra. Kami berdua juga sudah mendaftar di partai politik dan sekarang ini sudah berproses sampai di tingkat pusat,” ujar Bernadinus ketika dikonfirmasi VoxNtt.com, Rabu (23/5/2024).
Keduanya pun dikabarkan telah mendapatkan restu dari Partai Gerindra dan PKB melalui rekomendasi rapat kerja daerah (Rakerda).
PKB dan Gerindra memiliki delapan kursi di DPRD Ngada hasil pileg Februari 2024 lalu. Raihan ini sudah memenuhi syarat minimal 20 kursi di DPRD sebagaimana diamanatkan Undang-undang (UU) Pilkada Nomor 10 Tahun 2016.
Raymundus dan Bernadinus juga ikut mendaftar ke beberapa partai politik.
“Kami mendaftar di semua partai yang membuka pendaftaran seperti PDIP, Demokrat, PAN, tapi minus untuk Golkar dan Perindo karena mereka tidak buka pendaftaran,” kata Bernadinus.
Sementara, suasana berbeda justru terjadi di kubu bupati petahana, Andras Paru. Hingga akhir Mei 2024 ini, purnawirawan polisi itu bahkan belum mengumumkan kepastian mengenai siapa calon wakil bupati untuk mendampingi dirinya.
Teka-teki tentang figur pendamping Andreas Paru memang sedikit mengarah pada salah satu kader Partai NasDem, Moses Jala Watu. Namun, informasi tersebut belum final.
Sebab, menurut Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem Kabupaten Ngada Kristoforus Mbora, tak sedikit yang menginginkan agar Moses Jala Watu maju sebagai calon bupati pada pilkada 2024.
Meski memang di sisi lain mayoritas kader NasDem Ngada menginginkan agar anggota DPRD dari Dapil Golewa II itu bisa menjadi calon wakil bupati mendampingi Andreas Paru.
“Dari hasil dinamika internal partai, memang mayoritas kader mendukung Pak MJ menjadi wakilnya Pak Andreas Paru karena pertimbangan kita hanya memiliki tiga kursi di DPRD, tapi tidak menutup kemungkinan Pak MJ kita dorong menjadi calon bupatinya, karena beliau juga ikut mendaftar ke partai lain dan atau mendukung salah satu dari lima kader parpol yang sudah mendaftar di NasDem,” kata Mbora.
Tapi apapun dinamika di internal Partai NasDem Kabupaten Ngada, lanjut Mbora, kepastian akhir tentang siapa yang akan diusung NasDem merupakan keputusan DPP.
Keputusan tersebut nantinya akan muncul saat rapat pleno di Jakarta pada awal Juni 2024 mendatang.
Penulis: Patrianus Meo Djawa