Kalabahi, Vox NTT- Menjelang Penilihan Kepala Daerag Kabupaten Alor Tahun 2024, hasil survei Poltracking dari segi popularitas figur, Imanuel Ekadianus Blegur adalah bakal calon bupati Alor yang paling dikenal oleh publik yakni 72,2 persen, diikuti Simeon Th Pally 67,9 persen dan Lukas Reiner Atabuy mendapat 56,4 persen.
Soal akseptabilitas, Imanuel Ekadianus Blegur 59,7 persen menjadi yang tertinggi dibandingkan calon lainnya, diikuti Simeon Th Pally 49,7 persen, dan Lukas Reiner Atabuy 49,1 persen.
Sejalan dengan itu, pasangan Imanuel Ekadianus Blegur dan Lukas Reiner Atabuy harus terus melakukan sosialisasi dalam membentuk ke figuran keduanya.
“Apalagi saat ini dalam momentum positif dalam rangka mempertahankan tingkat popularitas dan akseptabilitas yang relatif unggul untuk Imanuel Ekadianus Blegur,” bunyi keterangan tertulis yang diterima VoxNtt.com, Jumat (19/7/2024) siang.
Sedangkan bagi Lukas Reiner Atabuy masih terbuka potensi dalam meningkatkan popularitas dan akseptabilitas sehingga keunggulan solid bisa terus dijaga dan potensi kemenangan pada kontestasi politik bisa semakin besar.
Menurut rilis survei yang sama, untuk pertanyaan terbuka calon Bupati Alor, Imanuel Ekadianus Blegur mendapat 33,2 persen paling terekam dalam ingatan publik, diikuti Simeon Th Pally 12,6 persen, dan Abdul Madjid Nampira 6,1 persen.
Dalam simulasi semi terbuka calon Bupati Alor, Imanuel Ekadianus Blegur memperoleh angka elektabilitas 40,2 persen, diikuti Simeon Th Pally 14,8 persen, dan Abdul Madjid Nampira 9,2 persen.
Dalam simulasi surat suara calon Bupati Alor, Imanuel Ekadianus Blegur memperoleh angka elektabilitas 48,6 persen, diikuti Simeon Th Pally 19,6 persen, dan Abdul Madjid Nampira 12,3 persen.
Imanuel Ekadianus Blegur sebagai individu bakal calon Bupati Alor dalam momentum yang positif. Imanuel Ekadianus Blegur hanya perlu menjaga dengan tetap membangun sosialiasi dengan masyarakat agar persepsi positif saat ini bisa dipertahankan dan tidak bergeser ke kandidat potensial lainnya.
Pada pertanyaan terbuka calon Wakil Bupati Alor, Lukas Reiner Atabuy memperoleh 20,9 persen paling terekam dalam ingatan publik, diikuti Sri Inang Enga 6,7 persen, serta Dony Menase Mooy dan Abdul Madjid Nampira di angka 1,7 persen.
Dalam simulasi semi terbuka calon Wakil Bupati Alor, Lukas Reiner Atabuy memperoleh angka elektabilitas 24,9 persen, diikuti Sri Inang Enga dan Imanuel Ekadianus Blegur 7,5 persen, dan Abdul Madjid Nampira 5,3 persen.
Dalam simulasi 5 nama calon Wakil Bupati Alor, Lukas Reiner Atabuy memperoleh angka elektabilitas 39,4 persen, diikuti Husen Tolang 8,1 persen, dan Mulyawan Djawa 4,7 persen.
Lukas Reiner Atabuy juga harus tetap mempertahankan persepsi positif saat ini dengan tetap melakukan interaksi dan sosialisasi di tengah masyarakat agar tidak ada pergeseran persepsi ke kandidat lainnya.
Lukas Reiner Atabuy punya potensi besar dalam meningkatkan elektabilitas karena popularitas dan akseptabilitas belum cukup tinggi namun elektabilitas cukup mumpuni. Sehingga harus bisa menjaga momentum saat ini.
Dalam simulasi terbuka Pasangan Calon Bupati – Wakil Bupati Alor, Imanuel Ekadianus Blegur – Lukas Reiner Atabuy 24,9 persen paling terekam dalam ingatan publik, diikuti Simeon Th Pally – Sri Inang Enga 4,7 persen, dan Abdul Madjid Nampira – Sri Inang Enga 0,8 persen.
Dalam simulasi 5 Pasangan Bupati – Wakil Bupati Alor, Imanuel Ekadianus Blegur – Lukas Reiner Atabuy memperoleh angka elektabilitas 48,3 persen, diikuti Simeon Th Pally – Sri Inang Enga 16,2 persen, dan Abdul Madjid Nampira – Seprianus Kaminukan 10,6 persen.
Dalam simulasi 3 Pasangan Bupati – Wakil Bupati Alor, Imanuel Ekadianus Blegur – Lukas Reiner Atabuy memperoleh angka elektabilitas 49,2 persen, diikuti Simeon Th Pally – Sri Inang Enga 16,8 persen, dan Abdul Madjid Nampira – Seprianus Kaminukan 10,6 persen.
Pasangan Imanuel Ekadianus Blegur – Lukas Reiner Atabuy hanya perlu mempertahankan keunggulan saat ini. Pasangan ini harus terus disosialiasikan agar persepsi saat ini tidak bergeser ke pasangan kandidat lainnya.
Survei dilaksanakan wawancara tatap muka langsung dengan responden terpilih pada 9 – 13 Juli 2024. Responden adalah warga Kabupaten Alor yang sudah memiliki hak pilih, berusia lebih dari 17 tahun atau sudah menikah.
Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling dan jumlah responden 400, dengan tingkat margin of error 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Penulis: Ronis Natom