SoE, Vox NTT – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agung Laksono melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (30/7/2024).
Kunjungan Agung Laksono didampingi Wantim DPD I Golkar NTT sekaligus mantan anggota DPR RI Charles Mesang dan staf ahli Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Pieter Nenohay, Plt. Sekda Kabupaten TTS Johni Lakapu, dan Bupati TTS periode 2019-2024 Epy Tahun.
Di TTS, Agung Laksono mengunjungi Pasar Inpres SoE, SMP Negeri Sonapolen, RSUD SoE, dan berdialog dengan Pemda TTS.
Usai melaksanakan kunjungan kerja, Wantimpres Agung Laksono menyatakan, sejumlah fasilitas kesehatan dan pendidikan di Kabupaten TTS cukup baik.
Menurutnya, pemerintah bersama tenaga kesehatan di Kabupaten TTS perlu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana cara hidup sehat dan mengurangi Stunting.
“Di samping itu, ada upaya-upaya (perbaikan) yang dilakukan oleh pemerintah pusat, juga dilakukan oleh Pemda. Di sini rumah sakit juga sudah diperbaiki, agar walaupun gedungnya sudah tua, tapi pelayanan kesehatan terus ditingkatkan, sehingga kebutuhan masyarakat bisa dipenuhi,” kata Agung Laksono.
Dewan Pakar DPP Partai Golkar itu menyebut, pemerintah perlu memperbanyak puskesmas, dan memperbaiki sumber daya manusia.
“Misalnya tambahan dokter spesialis, agar rumah sakit di sini yang jauh dari kota juga bisa melayani seluruh masyarakat di sini. Karena masyarakat di sini sama dengan di Jawa, semua rakyat Indonesia yang harus dilayani dengan baik di bidang pendidikan dan kesehatan, serta ekonomi,” terangnya.
Agung menuturkan, dalam kunjungannya ke Pasar Inpres Soe, ada sejumlah komoditi yang mengalami inflasi, tetapi masih bisa dikendalikan.
“Secara umum, telur, minyak goreng, bawang putih dan bawang merah semua tersedia di pasar. Kalau kita memperpendek jarak antara produsen dan konsumen, ini bisa menurunkan harga,” tegasnya.
Selain memantau harga barang komoditi di pasar, Agung Laksono juga mengunjungi sekolah SMP Negeri Sonapolen di Kota SoE. Ia mengatakan, kondisi sekolah tersebut sangat memprihatinkan.
“Tapi akan segera dibangun secara bertahap. Saya tanya tadi ke Pak Bupati, katanya mulai dibangun tahun ini, tapi secara bertahap 2 ruangan. Tapi niat untuk memperbaiki sudah ada, dan secara konkrit anggarannya sudah ada,” ungkapnya.
Ia berharap agar ada dukungan dari masyarakat, agar sekolah tersebut bisa segera dibangun.
“Semangat sekolahnya tinggi sekali. Mereka juga punya cita-cita ada yang jadi tentara, jadi dokter, bahkan ada yang mau jadi Presiden. Luar biasa, semangatnya tinggi. Ini harus dipelihara,” tuturnya.
Semua temuan di Kabupaten TTS, kata Agung, akan menjadi pekerjaan rumah pemerintah.
Persoalan-persoalan tersebut juga akan menjadi masukan bagi pemerintah saat ini, maupun pemerintah yang akan datang.
“Kami akan memberikan saran kepada Presiden melalui mekanisme. Nanti dari beliau ke menteri terkait. Kami tidak bisa langsung. Kami hanya memberi saran dan nasihat kepada bapak Presiden, termasuk memberi pertimbangan,” pungkasnya.
Kepada Agung Laksono, Plt. Sekda Kabupaten TTS Joni Lakapu memberikan catatan terhadap berbagai pembangunan di Kabupaten TTS.
“Wilayah TTS membutuhkan perhatian serius pemerintah. Persoalan serius yang menjadi perhatian Pemda adalah Pendidikan dan Kesehatan,” jelas Joni.
Selain itu, Joni juga memberikan catatan soal puluhan gedung Sekolah Dasar dan Menengah yang masih memakai ruang darurat karena belum memiliki gedung permanen.
“Ada sarana prasarana pendidikan sebanyak 35 SD masih gedung darurat atau belum memiliki gedung,” ujarnya.
Pada bidang kesehatan menurut Joni, meski tingkat stunting sudah berkurang namun belum sepenuhnya menurun.
Joni Lakapu menitipkan masalah serius soal penyakit rabies. “Sampai saat ini penyakit rabies sudah menelan korban sebanyak 18 orang meninggal,” ujarnya.
Joni juga mengaju jika di TTS saat ini masih mengalami Kekurangan tenaga kesehatan. Sedangkan, sebanyak 25.888 KK terkategori miskin ekstrem.
“Kami juga mau menyampaikan jika pembangunan Pelabuhan Kolbano belum rampung,” katanya.
Penulis: Ronis Natom