Mbay, Vox NTT – Pasangan Thomas Tiba Owa dan Seke Albertus, yang lebih dikenal sebagai Paket Master, merasa sangat bersyukur setelah berhasil mendapatkan nomor urut tiga dalam tahapan pengundian nomor urut Pasangan Calon Kepala Daerah Kabupaten Nagekeo. Pengundian ini dilaksanakan di Kantor KPU Kabupaten Nagekeo pada Senin siang (23/9/2024).
Paket Master diusung oleh koalisi lima partai non-seat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo periode 2024–2029. Kolaborasi pasangan Thomas Tiba Owa, seorang politisi kawakan, didampingi oleh Seke Albertus, seorang birokrat tulen yang telah pensiun, tak bisa dianggap sebelah mata sebab duet politisi dan birokrasi dalam kontestasi Pilkada kerap berakhir dengan kemenangan.
Dalam wawancara dengan Voxntt.com, Thomas tak mampu menyembunyikan kegembiraannya saat mereka memperoleh nomor urut tiga. “Kami memohon kepada Tuhan untuk menuntun kami dengan nomor urut yang tepat. Pinta kami pada Tuhan ternyata direstui,” ujar Thomas, yang akrab dipanggil Toty.
Sebagai pemeluk agama Katolik yang taat, Thomas juga mengartikan perolehan nomor tiga sebagai simbol Tri Tunggal Maha Kudus, yang dianggap sebagai seruan ilahi untuk perjalanan politiknya. “Angka tiga ini memiliki makna spiritual yang mendalam bagi kami,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Thomas menjelaskan bahwa dalam implementasi pembangunan di Kabupaten Nagekeo kelak, Paket Master akan berfokus pada tiga pilar utama yang dirasa memiliki kekuatan besar, yakni Lembaga Pemerintahan bersama rakyat, Lembaga Keagamaan bersama umat, dan Lembaga Adat beserta komunitas adat.
“Kami harus mampu menggerakkan tiga kekuatan besar ini. Pemerintahan harus berkolaborasi dengan lembaga keagamaan dan adat, di mana semuanya ditujukan untuk kemakmuran rakyat,” tegasnya.
Di Kabupaten Nagekeo, Thomas Tiba Owa sangat dikenali sebagai politisi sarat pengalaman. Ia pernah menjabat sebagai anggota DPRD Nagekeo dan dua periode menjadi anggota DPRD Provinsi NTT saat masih berada di Partai Golkar. Namun, langkah politiknya berubah ketika ia memutuskan hengkang dari Partai Golkar dan bergabung dengan Partai Nasdem. Keputusan ini telah berujung pada kekalahannya dalam Pemilu Legislatif DPRD Provinsi NTT, 14 Februari 2024.
Sebelumnya, pada tahun 2013, Thomas dipercaya menjadi juru kampanye dan ketua tim pemenangan Pasangan Elias Djo dan Paulinus Yohanes Nuwa Veto dari Paket Lilin dan berhasil memenangkan Pilkada Nagekeo periode 2013–2018. Namun, pada Pilkada Nagekeo 2018, Elias Djo dan Paulinus Yohanes Nuwa Veto malah memilih berpisah dan maju sebagai calon kepala daerah secara terpisah. Keduanya kalah, dengan Pasangan Dokter Johanes Don Bosco Do dan Marianus Waja dari paket Yes dinyatakan sebagai pemenang.
Kini, Paulinus Yohanes Nuwa Veto, bersama Partai Hanura, mendukung Elias Djo dalam paket Gerbang Emas. Sementara, Thomas yang pernah mendukung mereka, kini dijadikan sebagai rival politik dalam Pilkada Nagekeo 2024. Namun menurut Toty, semuanya telah usai
“Sebelum saya maju, saya bertemu Pak Paul Nuwa dan Pak Elias Djo, saya ajak mereka bergabung mendukung saya. Namun, kini mereka telah memilih jalannya sendiri. Urusan paket Lilin itu sudah selesai,” ungkap Toty sembari mengajak masyarakat agar bersama – sama dapat memberikan dukungan kepada paket Master dengan mencoblos nomor 3 dalam surat suara pada Pemilukada Nagekeo, 27 November 2024 mendatang.
Penulis: Patrianus Meo Djawa