Labuan Bajo, Vox NTT- Beberapa hari terakhir, pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2 Edistasius Endi-Yulianus Weng (Edi-Weng) mengunjungi wilayah pesisir dan Kepulauan.
Dalam kunjungan itu, dukungan masyarakat wilayah pesisir dan kepulauan mengalir begitu besar.
Terlepas dari itu, ada fitnahan dan tuduhan terkait praktik politik uang juga dimainkan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab, seperti yang terjadi di Papagarang.
Menanggapi hal itu, Ketua DPC PKB Manggarai Barat Sewargading SJ Putera menilai tuduhan yang dialamatkan kepada Paslon 02 dan timses 02 saat ini merupakan ekspresi dari sebuah kepanikan.
“Bukan sebagai bentuk tanggung jawab moril untuk menciptakan iklim demokrasi yang sehat, justru tuduhan-tuduhan tersebut merupakan salah bentuk sikap untuk mencederai tahapan proses demokrasi di Manggarai Barat selama ini khususnya yang berhubungan dengan helatan Pilkada Manggarai Barat pada 27 November mendatang,” tegasnya.
Dukungan yang datang dari seluruh masyarakat Manggarai Barat saat ini jelasnya, bisa membuat kelompok yang lain panik.
“Bisa dimaklumi ketika kelompok tertentu panik menyikapi fakta lapangan saat ini,” kata dia
“Di seluruh pelosok daratan sampai ke setiap sudut perairan dukungan terhadap Paslon Edi-Weng terus mengalir dan terbentuk berdasarkan argumentasi yg rasional pada setiap wajib pilih atau masyarakat Manggarai Barat,” lanjutnya.
Dirinya menyebut, legitimasi terhadap perubahan dan kemajuan di Manggarai Barat yang semakin membaik di bawah kepemimpinan Edi-Weng saat ini diwujudkan dengan konsisten masyarakat mendukung Paslon Edi-Weng untuk terpilih kembali memimpin Manggarai Barat untuk kedua kalinya.
“Satu hal yang saya yakini bahwa tuduhan tuduhan yang dialamatkan ke Paslon Edi-Weng bersama timsesnya saat ini tidak akan mampu menggerus kepercayaaan publik Manggarai Barat terhadap Paslon Edi-Weng,” tegasnya.
Dirinya menambagkan, keputusan mayoritas Manggarai Barat untuk memberikan ruang yang seluas luasnya ke paslon Edi-Weng untuk kedua kalinya tidak dapat dipatahkan dengan berbagai macam tuduhan-tuduhan yang tak berbanding lurus dengan fakta lapangan.
“Justru dengan tuduhan-tuduhan seperti ini menjadi pembeda antara kita yang berakal sehat dan kelompok yang tidak berakal sehat,” tutupnya.
Penulis: Sello Jome