Jakarta, Vox NTT – Pemegang Saham Seri B Bank NTT, Amos Corputy meminta Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto dan Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) Bank NTT Frans Gana untuk tidak memaksakan proses lelang jabatan Dewan Komisaris (Komisaris Utama dan Komisaris Independen) dan Dirut Bank NTT, tetapi menunggu setelah selesai Pilkada serentak di NTT.
Demikian disampaikan Amos melalui sambungan telepon selulernya kepada media ini, Jumat, 22 November 2024, menaggapi proses lelang jabatan Dewan Komisaris dan Dirut Bank NTT yang terkesan terburu-buru.
“Seharusnya tunggu Gubernur NTT yang baru, karena itu Penjabat Gubernur dan pak Frans Gana jangan paksakan kehendak,” tegasnya.
Menurut Amos, seharusnya Penjabat Gubernur NTT selaku PSP Bank NTT dan Frans Gana selaku Komisaris Independen Bank NTT bijak melihat situasi dan kondisi NTT, yang tinggal beberapa hari menjelang Pilkada serentak, sehingga tidak memaksakan proses lelang jabatan tersebut.
Alasannya, kata Amos, setelah 27 November 2024 akan datang Gubernur NTT yang baru, dan semua hasil proses pelelangan jabatan Dewan Komisaris dan Dirut Bank NTT akan berubah lagi, sesuai dengan kebijakan Gubernur baru selaku PSP Bank NTT.
Amos juga mempertanyakan alasan tidak dilantiknya Kosmas Lana sebagai Komut Bank NTT. Padahal ia diangkat dan ditetapkan sebagai Komut Bank NTT berdasarkan hasil RUPS LB Bank NTT tanggal 8 Mei 2024.
Ia juga telah dinyatakan lulus fit and proper test dari OJK dan dan disetujui OJK RI.
“Komisaris Utama sudah disetujui OJK kenapa tidak dilantik, tapi pilih baru lagi tanpa alasan. Sertifikasi sudah, test fit and proper dari OJK sudah dan lulus. Kenapa tidak dilantik malah Lelang jabatan baru lagi? Ini tinggal beberapa hari PIlkada dan selesai pasti datang Gubernur baru, pilih baru lagi,” kritiknya.
Mantan Dirut Bank NTT itu menilai, hal ini akibat Penjabat Gubernur NTT dan Frans Gana tidak menghiraukan kritik dan saran publik, khususnya DPRD NTT terkait RUPS LB pada 16 November 2024 dan lelang sejumlah jabatan yang terkesan dipaksakan dalam situasi politik NTT yang tinggal beberapa dilaksanakan Pilkada serentak.
“Pak Penjabat Gubernur sepertinya tidak dengar baik dari semua pihak. Dia hanya dengar dan ikut saja apa yang Frans Gana omong. Jadinya kacau seperti ini. Silakan dilakukan, tetapi pasti datang Gubernur baru bubar semua,” ujarnya.
Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto yang dikonfirmasi wartawan media melalui pesan WhatsApp pada Jumat, 22 November 2024 pukul 19.37 Wita, terkait komentar Kompak Indonesia dan Amos Corputy tidak menjawab, walau telah melihat dan membaca pesan konfirmasi wartawan.
Demikian pula Frans Gana yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp di hari yang sama pada pukul 16.44 Wita dan 16.54 Wita tidak menjawab, walau telah melihat dan membaca pesan konfirmasi tim media ini.
Baik Andriko maupun Frans Gana hingga berita ini diturunkan belum menjawab.
Sebelumnya pada 13 November 2024, Amos Corputy melalui sambungan telepon selulernya menegaskan, status Frans Gana sebagai Komisaris Independen Bank NTT tidak sah pasca 10 Juni 2024.
Oleh sebab itu, segala tindakan administrasi Frans Gana atas nama dan sekalu Komisaris Independen Bank NTT terkait persiapan RUPS LB Bank NTT juga tidak sah.
“Jelas tidak sah status pak Frans sebagai Komisaris Independen, maka segala tindakan yang dibuatnya adalah tidak sah. Kecuali ada keputusan RUPS yang memperpanjang masa jabatannya. Sampe saat ini tidak pernah ada keputusan RUPS untuk itu,” tegas Amos.
Menurut Amos, tindakan yang dilakukan Frans Gana masuk kategori maladministrasi dan berdampak hukum, karena sesuai Undang-Undang Perseroan Terbatas (PT), ia diangkat RUPS sebagai Komisaris Independen untuk satu masa jabatan tertentu dan itu telah selesai. Dan otomatis dia bukan lagi Komisaris Independen Bank NTT. Kecuali RUPS punya Keputusan lain, bukan Keputusan Penjabat Gubernur NTT.
Kata Amos, dalam RUPS LB pada 8 Mei 2024 lalu, Frans masih menjabat sebagai Ketua KRN dan ia masih dipertahankan di situ (sebagai Komisaris Independen bank NTT, red) untuk memproses lebih lanjut KRN.
Akan tetapi sampai dengan 10 Juni 2024, otomatis jabatannya sebagai Komisaris Independen dan KRN telah selesai.
Ia memastikan, RUPS LB Mei 2024 lalu tidak memperpanjang masa jabatan Frans Gana sebagai Komisaris Independen Bank NTT.
“Yang lain diberhentikan. Hanya dia saja yang dipertahankan untuk memproses calon-calon yang lain itu (Komisaris Utama dan Komisaris Independen terpilih, red). Akan tetapi setelah 10 Juni 2024 semuanya sudah selesai, jabatannya otomasi selesai dan dia tidak boleh buat kegiatan apapun atas nama Komisaris Independen,” jelasnya.
Penulis: Ronis Natom