Ruteng, Vox NTT – Sungai Wae Pesi Reo, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, NTT kembali menelan korban pada Selasa, 14 Januari 2025.
Setelah pada tahun-tahun sebelumnya sungai Wae Pesi kerap diberitakan makan korban, awal tahun 2025 pun peristiwa itu terjadi kembali.
Seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) bernama Kristianus Carli Hasan (15) asal Kampung Lagos, Desa Benteng Rampas, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT dilaporkan tenggelam di sungai Wae Pesi.
Kapolsek Reo, Iptu Joko Sugiarto dihubungi VoxNtt.com menjelaskan, kejadian yang menimpa Kristianus terjadi sekitar pukul 13.30 Wita, di Sungai Wae Pesi, Lingkungan Keramat, Kampung Batok, Desa Salama, Kecamatan Reok.
Sungai Wae Pesi yang menjadi lokasi tenggelamnya pelajar dengan nama panggil Carli ini merupakan pembatas wilayah Kecamatan Reok dan Kecamatan Lamba Leda Utara.
Dijelaskan Joko, sebelum kejadian, korban keluar dari rumah saudari kandungnya, Maria Serliana Rut (24) di Kampung Jengkoe, Desa Satar Punda Barat, Kecamatan Lamba Leda Utara menuju Sungai Wae Pesi
Sesampainya di sungai, kata Joko, korban sempat bertemu dengan tiga orang rekannya yang lagi mancing. Mereka bertiga merupakan seorang pelajar SD asal Kampung Jengkoe.
Ia pun langsung menghampiri rekannya yang lagi mancing dengan cara berenang ke arah tiga rekannya itu.
Namun, sial datang menimpa Carli. Ia dihantam arus deras yang menyeretnya sampai ke dalam sungai.
Salah satu rekannya yang lagi mancing bernama Julianus sempat mengambil sebilah bambu dan mengarahkan bambu itu kepada Carli untuk dipegang, namun bambu itu patah dan korban Carli pun tenggelam.
Ketiga rekannya itu pun langsung bergegas memanggil warga sekitar dan menuju Kampung Jengkoe untuk memberi kabar.
Anggota Polsek Reo, Sat Polairud, Koramil 1612-03 Reok dan anggota Polsek Lamba Leda yang menerima informasi tenggelam langsung bergegas ke lokasi untuk melakukan pencarian korban.
Prosen pencarian itu pun dibantu warga sekitar.
Joko berkata, selama proses pencarian petugas mengalami beberapa kendala sehingga korban cukup lama ditemukan.
Kondisi air yang keruh dan minimnya peralatan menjadi kendala petugas saat itu.
Joko menerangkan, korban baru berhasil ditemukan hari ini Rabu 15 Januari 2025 oleh Saudara Nabon dalam kondisi terlentang di pinggir sungai.
Korban pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Pratama Reo untuk mendapat hasil visum et repertum.
Dari hasil visum yang dilakukan dr. Sofia Septria Nurdin dijelaskan bahwa kematian korban masih kurang dari 24 jam.
Korban juga mengalami washer women hands dan kadaverik spasm, pucat kriput akibat kelamaan di air.
Setelah mendapat hasil visum, korban langsung diserahkan kepada keluarga untuk dibawa dan dikebumikan di kampung halamannya Lagos, Benteng Rampas.
Penyerahan jenazah korban kepada keluarga dilakukan oleh yang mewakili Kapolsek Lamba Leda, Aipda Lourensius lalu dibawa menuju kampung halaman menggunakan mobil Dum Truck EB 8146 EA
“Semua keluarga menerima kejadian ini sebagai sebuah musibah dan korban rencana dikebumikan pada Kamis 16 Januari,” ungkap Joko.
Untuk diketahui, selama 14 hari sebelum kejadian korban tinggal bersama saudari kandungnya di Kampung Jengkoe dan berencana untuk pindah sekolah dari SMP Lagos ke SMP Satap Jengkoe.
Penulis: Berto Davids