Ruteng, Vox NTT – Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit, mendapat kritik tajam dari warga Poco Leok setelah meneken SK proyek geotermal yang diklaim sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
Kritik tersebut muncul dalam aksi unjuk rasa yang digelar oleh Aliansi Pemuda Poco Leok di depan Kantor Bupati Manggarai pada Senin, 3 Maret 2025.
“Lalu alibinya apa? Ini proyek strategis nasional dan daerah tidak bisa apa-apa. Lalu berarti kau tidak ada gunanya! Kalau dia berdalih ini di bawah proyek strategis nasional itu berarti dia tukang stempel saja, sia-sia kita pilih dia,” tegas Tino, sapaan akrab Kristianus Jaret, ketika berorasi.
Menurut Tino, keputusan Bupati Nabit terkait proyek geotermal di Poco Leok harus ditentang karena merupakan ambisi pribadi yang dapat merusak masa depan para petani beserta anak cucu mereka.
Ia juga menilai Bupati Nabit sebagai pemimpin daerah yang tidak pandai belajar atau membaca, mengingat di berbagai daerah, bahkan di luar negeri, terdapat penolakan masif terhadap proyek geotermal karena potensi risiko terjadinya gempa bumi.
“Isu transisi energi adalah isu global. Oleh karena itu perlu kawan-kawan ketahui, perlu masyarakat Manggarai kuletahui, penolakan proyek geothermal bukan hanya di Poco Leok. Di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, seluruh Indonesia bahkan di luar negeri ditolak. Hanya karena Bupati kita tidak baca makanya membuat SK itu,” bebernya.
Lebih lanjut, Tino mengungkapkan, pengembangan proyek geotermal di Poco Leok merupakan tindakan Pemda Manggarai yang mengorbankan rakyat dan merusak ruang hidup mereka.
Oleh karena itu, ia mendesak Bupati Nabit untuk tidak bertindak sewenang-wenang dalam menetapkan lokasi pengembangan proyek geotermal di Poco Leok.
Sementara itu, Bupati Nabit meminta warga Poco Leok agar memahami posisi dirinya yang telah meneken SK proyek tersebut pada beberapa tahun lalu, saat periode pertama ia menjabat sebagai Bupati Manggarai.
Hal itu ia sampaikan merespons gugatan warga yang mendesak dirinya untuk segera mencabut kembali SK penetapan lokasi proyek geotherma di Poco Leok.
“Tolong pahami juga posisi saya dalam 2-3 tahun yang lalu. Aturannya, Kepala-kepala daerah yang tidak menjalankan proyek strategis nasional, itu bisa diberhentikan,” ujar Bupati Nabit saat beraudiensi dengan massa aksi unjuk rasa di Aula Nuca Lale Kantor Bupati Manggarai.
Penulis: Herry Mandela