Labuan Bajo, Vox NTT- PT Graha Properti Sentosa, pengembang Mawatu Resort, membangun tanggul untuk menahan laju abrasi di kawasan Pantai Orange Secret Beach Camping.
Pembangunan ini dilakukan atas permintaan warga Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Koordinator lapangan proyek, Alfred menjelaskan, tanggul tersebut bertujuan untuk mengurangi dampak abrasi di kawasan pantai tersebut.
“Itu adalah tanggul untuk menahan gelombang supaya daratan kita tidak terjadi abrasi dan bukan reklamasi melainkan pengamanan pantai,” kata Alfred, Sabtu, 8 Maret 2025.
Pembangunan tanggul ini, kata Alfred, merupakan upaya tindak lanjut yang dilakukan PT Graha Properti Sentosa setelah mendapatkan surat permohonan baik dari Pemerintah Desa Batu Cermin dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.
“Kami lakukan ini karena ada permintaan dari warga di mana untuk diadakan bentuknya fasilitas publik dan itu disampaikan warga melalui desa, camat dan Pemkab Mabar dan support kami untuk Mabar ini dengan melakukan pengadaan akses publik untuk desa batu cermin dan masyarakat Manggarai Barat umumnya,” ujarnya.
Alfred juga mengakui bahwa kondisi pantai Orange Secret Beach Camping sudah tergerus habis oleh arus laut yang tak terkendali.
Pihaknya melakukan pengamanan pantai karena setiap tahun, saat angin barat bertiup, gelombang laut menjadi cukup tinggi, sehingga banyak batu dan daratan pantai yang hancur akibat hantaman ombak, yang menyebabkan terjadinya abrasi.
Selain itu, Alfred menambahkan bahwa pembangunan kawasan Mawatu Resort tetap mengedepankan komitmen untuk menyediakan akses ruang publik bagi masyarakat Manggarai Barat.
“Yang kami lakukan itu tidak ada kepentingan privatisasi, terus terang kami sudah komitmen bahwa Mawatu ini terbuka untuk publik tidak ada yang namanya privatisasi, dan tidak hanya untuk kepentingan Mawatu saja tapi untuk akses publik bagi warga Manggarai Barat,” pungkasnya.
Komitmen PT Graha Properti Sentosa terhadap penyediaan akses publik tercantum dalam surat jawaban dengan nomor 013/DIR-LGL/GPS/VII/2024 tertanggal 5 Juli 2024, yang ditujukan kepada Kepala Desa Batu Cermin mengenai permohonan akses dan pemulihan pantai untuk dijadikan daya tarik wisata.
Pada poin pertama, PT Graha Properti Sentosa memberikan akses kepada masyarakat untuk melewati proyek Mawatu, baik selama proses pembersihan, pemulihan, dan perbaikan pantai berlangsung, maupun setelah pantai tersebut berfungsi dengan baik dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Pada poin kedua, PT Graha Properti Sentosa berkomitmen untuk terlibat dalam tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), dengan berkontribusi dalam program pembersihan, pemulihan, dan perbaikan pantai demi kepentingan masyarakat. Kontribusi ini meliputi dukungan ide, gagasan teknis, dan bantuan finansial.
Poin ketiga menyebutkan bahwa PT Graha Properti Sentosa menerima surat keputusan dari Kepala Desa Batu Cermin terkait penunjukan penjaga dan perbaikan pantai.
Poin ketiga menerima surat keputusan dari kepal desa batu cermin diatas untuk penunjukan penjaga dan perbaikan pantai.
Sementara itu, Kepala Desa Batu Cermin, Marianus Yono Jehanu, mengaku mengetahui adanya pembangunan tanggul di sekitar proyek Mawatu Resort.
Yono menjelaskan, tanggul tersebut bukan merupakan upaya reklamasi pantai untuk kepentingan privatisasi, melainkan bertujuan untuk mencegah abrasi di Pantai Orange Secret Beach Camping, yang terletak sangat dekat dengan kawasan Mawatu Resort.
Pantai tersebut nantinya akan dijadikan akses publik dan daya tarik wisata oleh Pemerintah Desa Batu Cermin.
Lebih lanjut, Yono menyatakan, pembangunan tanggul ini merupakan tindak lanjut dari surat permohonan yang diajukan oleh Pemerintah Desa Batu Cermin dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, yang mencerminkan keresahan warga terkait hilangnya kawasan pantai akibat abrasi yang terus terjadi.
“Setahu saya tidak ada reklamasi di bawah itu (Mawatu resort). Bisa disaksikan sendiri,” katanya.
Menurutnya, tanggul tersebut dibangun sebagai penahan untuk mencegah abrasi pantai yang semakin parah.
Pembangunan ini berawal dari kekhawatiran warga, karena melihat kondisi pantai yang sudah semakin terkikis.
Selama ini, tidak ada penahan ombak, sehingga saat musim barat tiba dengan gelombang tinggi dan arus kuat, pantai terus tergerus hingga hampir hilang.
Yono menyebut, mulanya warga Desa Batu Cermin memiliki kekhawatiran pembangunan Mawatu Resort akan berdampak pada tertutupnya akses menuju kawasan pantai Pantai Orange Secret Beach Camping yang terletak pada kawasan pantai yang dekat dengan pembangunan Mawatu Resort.
Yono menyebutkan, awalnya warga Desa Batu Cermin khawatir pembangunan Mawatu Resort akan menutup akses menuju Pantai Orange Secret Beach Camping, yang terletak dekat dengan kawasan pembangunan resort.
Kekhawatiran ini timbul karena mereka mengamati penutupan akses ke pantai publik lain yang tidak jauh dari lokasi tersebut, yaitu Pantai Kelumpang.
Dahulu, pantai tersebut masih ada, namun akibat kondisi alam, kini hampir hilang.
Dengan adanya pengembangan, masyarakat khawatir akses ke pantai tersebut akan terhalang.
“Makanya ada permintaan dari masyarakat itu supaya pantainya bisa diakses oleh masyarakat atau umum, jangan sampe terjadi seperti yang kayak di Klumpang itu, mereka pagar akses ke pantai,” ujar Yono.
Permintaan warga ini, kata Yono, mendapatkan respons positif dari Mawatu Resort, yang berkomitmen untuk tetap menyediakan akses menuju pantai tersebut.
Selain itu, sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap kondisi pantai yang mengalami abrasi, pihak Mawatu Resort membangun tanggul untuk mengurangi dampak gelombang tinggi yang sering terjadi saat musim barat tiba.
“Karena biasanya kalau musim barat tiba, itu airnya itu sampai di pasir panjang,” ungkap Yono.
Selain itu, Mawatu Resort juga disebut akan membantu menata kawasan pantai publik dengan menghadirkan berbagai fasilitas pendukung, termasuk menyediakan 200 stan yang dapat disewakan kepada pelaku UMKM dengan harga terjangkau untuk berjualan.
Permintaan ini disambut baik oleh pengembang Mawatu, yang berkomitmen untuk memastikan masyarakat dapat mengakses dan memanfaatkan fasilitas umum yang ada di kawasan tersebut setelah pembangunan selesai.
“Mereka menyiapkan 200 stand kepada masyarakat siapa saja, bisa disewakan dengan harga terjangkau nanti,” kata Yono
Permohonan warga ini, kata Yono, kemudian ditindaklanjuti oleh Pemerintah Desa Batu Cermin dengan mengirimkan surat kepada Camat Komodo terkait kebutuhan warga untuk pengamanan pantai yang berbatasan dengan proyek pengembangan Mawatu Resort.
Camat Komodo kemudian meneruskan permintaan ini dengan mengirimkan surat kepada Bupati Manggarai Barat, yang akhirnya pada 19 Juni 2024, mengeluarkan surat nomor Pem.131/79/VI/2024 untuk PT Graha Properti Sentosa.
Surat tersebut berisi arahan agar PT Graha Properti Sentosa sebagai pengelola memberikan akses bagi masyarakat untuk menggunakan Pantai Orange Secret Beach Camping sebagai ruang publik atau tempat rekreasi.
Selain itu, PT Graha Properti Sentosa juga diminta untuk berkontribusi melalui tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dalam pengamanan pantai dan pembangunan area rekreasi tersebut.
Bupati Edi Endi sebelumnya menjelaskan bahwa Pemda Manggarai Barat sangat mendukung investasi di Labuan Bajo untuk mendukung kemajuan daerah pariwisata super premium dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat Manggarai Barat.
Terkait aktivitas PT Mawatu Resort di Pantai Orange Secret Beach Camping, Bupati Edi mengatakan, pembangunan tanggul pengaman pantai tersebut bertujuan untuk menahan ombak dan mencegah abrasi, sebagai respons atas usulan masyarakat melalui surat resmi kepada Pemerintah Desa Batu Cermin agar pantai tersebut dapat dijadikan ruang terbuka untuk publik.
Penulis: Sello Jome