Kota Kupang, Vox NTT – Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, secara resmi membuka Koepan Festival 2025 yang diselenggarakan di Alun-alun Kota Kupang pada Jumat malam, 11 April 2025.
Festival ini menjadi bentuk nyata dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal serta pelestarian budaya di Kota Kupang.
Dalam sambutannya, Christian menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya festival yang bertujuan memperkenalkan dan mengembangkan potensi UMKM dan budaya lokal tersebut.
Ia juga menekankan bahwa Koepan Festival bukan sekadar seremoni, melainkan manifestasi dari misi Pemkot Kupang untuk membangun ekonomi kota berbasis UMKM dan kebudayaan.
“Ini bukan sekadar seremoni. Ini ejawantah nyata dari misi kami, membangun ekonomi Kota Kupang yang kuat, kompetitif, berbasis UMKM dan budaya,” ungkapnya.
Selain itu, Wali Kota Kupang juga mengumumkan rencana revitalisasi Taman Nostalgia sebagai pusat aktivitas publik. Taman tersebut akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum, seperti toilet, arena bermain anak, serta ruang ekspresi kreatif bagi generasi muda.
Konsep Car Free Night dan Sunday Market akan diterapkan di area taman tersebut, yang diharapkan dapat menjadi ruang untuk beraktivitas dan berekspresi bagi masyarakat Kota Kupang.
“Taman harus bernyawa. Bukan hanya cor-coran dan pohon. Tapi tempat di mana orang bisa beraktivitas, berekspresi, dan mencipta,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Christian juga mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, baik selama maupun setelah festival berlangsung.
Ia menginformasikan bahwa Pemkot Kupang sedang menyusun roadmap pengelolaan sampah tingkat RT, dengan lebih dari 1.300 tempat sampah yang akan disediakan di seluruh wilayah kota.
Selain itu, sanksi sosial akan diberlakukan bagi warga yang membuang sampah sembarangan.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Kupang, Margarita Salean, dalam laporannya menyampaikan bahwa Koepan Festival merupakan sarana pelestarian nilai-nilai budaya lokal sekaligus media regenerasi budaya kepada generasi muda.
“Dalam keberagaman budaya dan seni di Kota Kupang, kita menemukan kekuatan dan keunikan yang menjadi daya tarik tersendiri. Festival ini adalah panggung untuk menampilkan warisan budaya dalam wajah kekinian,” ujarnya.
Koepan Festival 2025 yang mengusung tema “Culture Inspires, Youth Revives, Budaya Menginspirasi, Generasi Muda Menghidupkan” ini berlangsung selama dua hari, menampilkan dua kegiatan utama: Lomba Fashion Show Anak dan Remaja serta Lomba Tari Kreasi Daerah NTT yang memperebutkan Piala Bergilir Wali Kota Kupang.
Festival ini juga dimeriahkan dengan Local Expo yang melibatkan 50 pelaku UMKM dan pertunjukan seni dari berbagai sanggar seni.
Setelah membuka acara, Wali Kota Kupang bersama Wakil Wali Kota dan Forkopimda berkesempatan untuk menari tebe bersama para penari dari salah satu sanggar seni. Selain menikmati berbagai pertunjukan seni dan atraksi dari peserta festival, mereka juga berkunjung dan membeli produk-produk UMKM yang dijual oleh warga.
Koepan Festival 2025 merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-139 Kota Kupang dan 29 tahun sebagai daerah otonom.
Penulis: Ronis Natom