Ruteng, VoxNTT.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Manggarai memberikan apresiasi kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Manggarai atas kontribusinya dalam menjaga integritas demokrasi selama penyelenggaraan Pemilu 2024.
Apresiasi ini disampaikan langsung oleh Ketua Bawaslu Manggarai, Fortunatus Hamsah Manah, dalam kunjungan resmi ke Kantor Kejari Manggarai di Ruteng, Selasa, 3 Juni 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Fortunatus mengakui bahwa Kejaksaan bukan hanya hadir sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam menjaga etika demokrasi dan stabilitas proses politik di tingkat lokal.
“Kami tidak melihat Kejaksaan hanya sebagai penegak hukum, tetapi sebagai penjaga nilai demokrasi. Mereka hadir di titik-titik krusial pengawasan, memberi kepastian hukum, dan menjadi mitra strategis kami,” tegas Fortunatus di hadapan jajaran Kejari dan tim pengawas pemilu.
Fortunatus hadir bersama anggota Bawaslu Marselina Lorensia dan Yohanes Manasye, serta Kepala Sekretariat Salesius Ndagung.
Ia menyebut “kerja senyap” Kejari Manggarai yang menurutnya tidak banyak terekspos ke publik, tetapi sangat dirasakan dampaknya dalam pengawasan pemilu.
Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada Kepala Seksi Pidana Umum, I Wayan Yuda Satria, atas peran aktifnya dalam mendampingi proses penanganan pelanggaran pemilu secara profesional dan akuntabel.
“Di saat publik sibuk dengan hingar-bingar politik, ada kerja kolaboratif yang tenang namun penuh makna antara kami dan Kejaksaan,” tambahnya.
Anggota Bawaslu Manggarai, Yohanes Manasye, turut menegaskan, Kejari Manggarai berperan penting dalam menjaga nilai-nilai demokrasi melalui penegakan hukum yang tidak hanya tegas, tetapi juga adil dan substantif.
“Kejaksaan berperan sebagai pelindung nilai demokrasi yang memberi kepastian hukum atas proses yang berlangsung. Bersama Sentra Gakkumdu, yang terdiri dari Bawaslu, Kepolisian, dan Kejaksaan, penanganan pelanggaran dilakukan secara responsif dan akuntabel dengan fokus utama pada pencegahan,” jelas Yohanes.
Ia menjelaskan, Kejari aktif menyampaikan pesan-pesan hukum dalam berbagai forum sosialisasi kepada masyarakat. Menurutnya, peran edukatif dan preventif ini sangat penting dalam menciptakan pemilu yang aman dan bermartabat.
“Kejaksaan turut menyampaikan edukasi hukum kepada publik dan memastikan setiap laporan pelanggaran diproses secara bertanggung jawab dan adil,” pungkasnya.
Hukum yang Berwajah Manusiawi
Menanggapi apresiasi dari Bawaslu, Kepala Kejaksaan Negeri Manggarai, Fauzi menyampaikan bahwa Kejaksaan akan terus berkomitmen mendorong penegakan hukum yang humanis.
Bagi Fauzi, hukum bukan hanya soal pasal dan pidana, tetapi juga soal bimbingan dan pencegahan.
“Dalam setiap langkah, kami mengedepankan pencegahan. Hukum itu bukan hanya menghukum, tetapi juga membimbing. Dan dalam konteks pemilu, itu yang kami lakukan,” ujar Fauzi.
Ia menegaskan, keberhasilan Pemilu dan Pilkada 2024 merupakan hasil kolaborasi lintas lembaga, termasuk Bawaslu, Kepolisian, Pemerintah Daerah, peserta pemilu, dan masyarakat.
“Kami menyampaikan terima kasih atas apresiasi Bawaslu. Ini adalah hasil kerja bersama, bukan kerja satu lembaga,” ucapnya.
Didampingi Kasipidum I Wayan Yuda Satria, Fauzi menekankan bahwa kemitraan dengan Bawaslu bukanlah seremoni belaka.
Menurutnya, komunikasi yang intens, pendampingan hukum yang terukur, dan edukasi yang konsisten telah menjadi bagian dari kerja Kejari selama tahapan pemilu berlangsung.
“Kerja kami mungkin tidak selalu terlihat di media, tapi sangat dirasakan oleh mereka yang terlibat langsung dalam pengawasan pemilu,” jelasnya.
Sinergi Lembaga Bangun Demokrasi
Anggota Bawaslu Manggarai lainnya, Marselina Lorensia, turut menyampaikan bahwa keberhasilan pengawasan tidak akan tercapai tanpa sinergi yang kuat.
Kejari, katanya, tidak hanya menjadi penegak hukum, tetapi juga mitra diskusi dan pendamping dalam setiap tahapan krusial.
“Kami membutuhkan mitra yang tidak hanya memahami hukum, tetapi juga bersedia berjalan bersama. Kejaksaan Negeri Manggarai telah memenuhi peran itu dengan sangat baik,” ujar Marselina.
Ia menambahkan, kemitraan ini menjadikan pengawasan lebih bermakna karena dijalankan dalam semangat kolaboratif, bukan administratif semata.
“Inilah yang membuat kami percaya bahwa Kejaksaan adalah mitra sejati dalam menjaga martabat demokrasi,” tegasnya.
Menjaga Proses, Menjaga Martabat Demokrasi
Apresiasi dari Bawaslu kepada Kejari bukan sekadar seremoni, melainkan pengakuan atas proses demokrasi yang bersih, jujur, dan adil.
Fortunatus dan timnya menekankan bahwa kualitas demokrasi tidak hanya dilihat dari hasil, tetapi dari proses yang dilalui semua pihak.
“Ketika institusi bekerja dengan hati dan prinsip, publik akan percaya. Dan itulah kekuatan utama dari demokrasi yang sehat,” kata Fortunatus.
Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 akan tercatat dalam sejarah lokal Manggarai bukan hanya karena partisipasi rakyat, tetapi karena keterlibatan institusi yang bekerja dalam diam dengan penuh dedikasi.
Kerja senyap Kejari dan Bawaslu menjadi fondasi kuat bagi lahirnya demokrasi yang bermartabat.
“Demokrasi bukan milik lembaga semata, tapi milik rakyat. Agar rakyat percaya, lembaga harus bekerja dengan hati,” kata Marselina.
Di tengah dinamika tahun politik, kerja kolaboratif lintas institusi seperti inilah yang akan terus menjadi kekuatan utama dalam membangun kepercayaan publik dan menjaga marwah demokrasi lokal. [VoN]
Tinggalkan Balasan