Ruteng, VoxNTT.com Salah satu menu Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola oleh Dapur Karot, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, dinyatakan basi dan tidak layak konsumsi pada Selasa, 10 Juni 2025. Akibatnya, para siswa Sekolah Dasar Katolik (SDK) Ruteng IV tidak mendapatkan lauk utama berupa daging ayam.

Dalam pelaksanaan MBG hari itu, siswa-siswi hanya mengonsumsi nasi dengan sayur dan tempe sebagai lauk pelengkap, serta buah semangka sebagai pencuci mulut. Lauk daging ayam yang seharusnya menjadi bagian dari menu, tidak didistribusikan karena dalam kondisi basi.

Kepala SDK Ruteng IV, Fransisca Nurhaina membenarkan bahwa menu makan siang siswa hari ini tidak lengkap.

Ia mengungkapkan, pihak sekolah telah menerima klarifikasi dan permohonan maaf dari pihak Dapur Karot.

“Setengah jam lalu mereka sudah datang untuk klarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf ke sekolah bahwa hari ini memang menunya tidak lengkap karena lauk daging ayamnya basi,” ujar Fransisca saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.

Ia juga mengatakan, para siswa sempat mempertanyakan tidak adanya daging ayam dalam menu mereka.

“Memang sebelumnya siswa sempat protes, bertanya daging ayamnya ke mana. Saya bahkan sempat ingin menghubungi pihak suplier, namun mereka datang terlebih dahulu untuk menyampaikan penjelasan,” tambahnya.

Meskipun demikian, Fransisca tidak menyalahkan pihak Dapur Karot secara sepihak dan menyebut kejadian ini sebagai kesalahan teknis yang masih bisa dimaklumi.

“Ini murni dari pihak dapur dan sudah diklarifikasi. Saya anggap sebagai kesalahan teknis kecil, jadi saya secara pribadi tidak menyalahkan mereka,” ujarnya.

Selain lauk daging ayam, Fransisca juga mengungkapkan bahwa susu—yang merupakan salah satu sumber protein penting untuk anak—tidak pernah tersedia sejak program MBG dilaksanakan di sekolah tersebut.

“Protein hewani seperti daging ayam baru hari ini tidak ada, tapi susu sebagai sumber protein nabati yang juga penting, dari awal memang tidak ada di sekolah kami,” ungkapnya.

Program MBG di SDK Ruteng IV sendiri telah berlangsung sejak Mei 2025 dan baru kali ini mengalami kendala menu tidak lengkap.

Hari itu, sebanyak 280 siswa dari kelas 1 hingga kelas 5 menerima makanan dari program MBG, sementara siswa kelas 6 telah mulai libur.

Terpisah, Yetri, selaku Penanggung Jawab Yayasan Komunitas Inovasi Rumpun Bambu (YKIRB) yang mengelola Dapur Karot, membenarkan bahwa lauk daging ayam tidak didistribusikan karena kondisinya yang tidak layak konsumsi.

“Kami memutuskan untuk tidak mendistribusikan lauk daging ayam karena sudah basi dan kami khawatir akan berdampak buruk bagi kesehatan anak-anak sekolah,” jelas Yetri.

Sebagai pengganti, pihaknya hanya menyajikan menu berupa karbohidrat, lauk nabati, sayur, dan buah.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada pihak sekolah dan berjanji akan meningkatkan ketelitian dalam pengolahan dan distribusi makanan ke depannya.

Penulis: Berto Davids