Kupang, Vox NTT – Anggota DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT), Luisa Redempta Yoseline Lana, menyatakan keprihatinannya terkait ketidakvalidan data korban dan kerusakan akibat bencana alam yang disebabkan oleh cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
Hal ini terungkap usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi V DPRD NTT dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi NTT, yang digelar pada Senin, 3 Februari 2025.
Dalam rapat tersebut, Sheline, sapaan akrab Luisa Redempta, menyoroti pentingnya validitas data dalam penanganan bencana.
Ia menyebutkan, BPBD NTT masih memiliki kekurangan dalam hal penyampaian data karena kurangnya koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah kabupaten/kota.
“Data yang tidak lengkap menghambat proses penanganan bencana, sehingga kami meminta BPBD untuk segera menyampaikan data korban dan kerusakan secara lebih rinci,” ujar Sheline.
Dua kabupaten yang menjadi fokus dalam rapat ini adalah Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan (TTS).
Namun, Sheline menegaskan, bencana telah melanda hampir seluruh wilayah NTT, bukan hanya dua kabupaten tersebut.
“Dinas Sosial sudah memberikan santunan bagi korban yang meninggal, tetapi data yang belum lengkap menghambat penanganan lebih lanjut,” jelas Sheline.
Ia juga meminta BPBD untuk segera menyerahkan data by name by address dari seluruh daerah terdampak dalam waktu dua hari ke depan.
Data tersebut diharapkan dapat membantu memastikan distribusi bantuan yang lebih efektif.
Kepala BPBD, Dinas PUPR, dan Dinas Sosial Provinsi NTT dalam kesempatan tersebut mengakui bahwa kurangnya data menjadi kendala utama dalam penanganan bencana.
Mereka berkomitmen untuk memperbaiki koordinasi dan mempercepat pengumpulan data dari daerah-daerah terdampak.
Penulis: Ronis Natom