Mbay, Vox NTT – Tim sepak bola asal Kabupaten Nagekeo, Merpati FC, mengirimkan surat keberatan kepada panitia penyelenggara turnamen sepak bola Lima Satu Cup di Wolosambi, Kecamatan Mauponggo.
Protes ini dilayangkan setelah panitia secara sepihak menghentikan pertandingan yang tengah berlangsung antara Merpati FC dan Lekosoro FC.
Manajer Merpati FC, Arkadius Togo menyatakan, keputusan panitia sangat merugikan timnya, terlebih lagi karena saat pertandingan dihentikan, Merpati FC sedang unggul 2-0 dan berada di posisi yang menguntungkan untuk melaju ke babak delapan besar.
“Kami dan seluruh tim Merpati FC menduga ada mafia bola yang dimainkan oleh panitia untuk menguntungkan tim lain,” ungkap Arkadius dengan nada kesal.
Atas insiden tersebut, Merpati FC mengirimkan surat keberatan yang tertanggal 15 Februari 2025.
Surat ini ditandatangani oleh Manajer Arkadius Togo, Pelatih Martinus Werat, dan Presiden Klub Venansius Tibo. Selain itu, surat tersebut juga ditembuskan kepada Askab PSSI Nagekeo.
Dalam keterangannya kepada VoxNtt.com, Minggu, 16 Februari 2025, Arkadius menjelaskan, tim Merpati FC membutuhkan kemenangan minimal 2-0 atas Lekosoro FC untuk lolos ke babak delapan besar.
Namun, sekitar lima belas menit menjelang akhir babak pertama, pertandingan dihentikan oleh panitia dengan alasan bahwa salah satu pemain Lekosoro FC diketahui memiliki KTP ganda.
“Keputusan ini menunjukkan bahwa panitia penyelenggara tidak memiliki kejelasan aturan,” ujarnya dengan nada marah.
Dalam berita acara hasil Technical Meeting (TM) sebelumnya, telah disepakati bahwa tim yang terbukti menggunakan pemain tidak sah akan didiskualifikasi.
Namun, panitia tidak memberikan penjelasan yang jelas mengenai bagaimana nasib hasil pertandingan yang sudah berlangsung atau status tim lawan yang bertanding melawan tim yang didiskualifikasi.
Merpati FC pun menuntut agar pertandingan babak delapan besar dalam fase knockout dihentikan sementara hingga panitia menyusun aturan yang lebih jelas dan dapat disepakati oleh seluruh tim peserta.
Sementara itu, Ketua Panitia Lima Satu Cup Wolosambi, Fridus Ndona, hingga saat ini belum dapat dikonfirmasi terkait hal ini.
Beberapa anggota panitia menyebutkan bahwa Fridus diduga sengaja menghindari wartawan dan bersembunyi di kebunnya, menghindari pertanggungjawaban atas keputusan kontroversial yang menghentikan pertandingan antara Merpati FC dan Lekosoro FC.
“Om Fridus kemungkinan rale uma, Yoga, Imu stres tube ko ne’e masalah te (Om Fridus kemungkinan di kebun. Dia stres betul dengan masalah ini),” ujar salah satu anggota panitia dalam bahasa daerah setempat.
Penulis: Patrianus Meo Djawa