Palu, Vox NTT- Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Benny K Harman (BKH) mengajak perantau asal NTT pulang kampung untuk membangun kampung sendiri. Menurut dia, daerah akan maju apabila para perantau mau pulang kampung.
“Kalau NTT mau maju, para perantau harus pulang kampung, dan saya adalah salah satu perantau yang hendak pulang kampung,” kata BKH saat berdialog bersama Kerukunan Keluarga Nusa Tenggara Timur (KKNTT) Sulteng di Palu, Rabu, 3 April 2017.
BKH menuturkan, pengalaman keliling Indonesia selama duduk di DPR RI membuat dirinya sampai pada kesimpulan bahwa kalau mau membangun kampung, maka para perantau juga ikut bertanggung jawab membangun kampung sendiri.
Para perantau kata dia, tidak boleh menutup mata dan apatis dengan kampung halaman. Kalau mau membangun daerah butuh pengorbanan untuk mau kembali ke kampung.
Pengusaha yang sukses di rantau, kata BKH harus pulang untuk bangun daerah.
“Uang kita investasikan ke kampung. Kaum intelektual atau cendikiawan harus mengorbankan kepintarannya untuk membangun daerah. Politisi harus mau kembali ke kampung untuk membangun daerah, anak muda yang sudah selesai kuliah harus berani pulang kampung membangun daerah,” ungkapnya.
Baca: BKH Bersama Keluarga NTT Sulteng Pekikan Stop Narkoba
“Saya ajak kita semua kaum intelektual, cendikiawan untuk pulang kampung, kepentirannya untuk bangun daerah. Para pengusaha pulang kampung bangun daerah. Harus meninggalkan kesenangan di rantauan untuk bersama membangun daerah,” sambungnya.
NTT, lanjutnya, mempunyai potensi pariwisata yang luar biasa untuk meningkatkan pendapatan perkapita.
Kalau tidak diantisipasi dengan baik dari sekarang, maka bisa menjadi orang asing di kampung sendiri.
“Mungkin ada cerita tidak bagusnya, seperti kasus human traffiking, konflik tanah masalah pembangunan, tapi itu tidak menyurut semangat kita membangun kampung kita sendiri”
“Olehnya, kaum intelektual, pengusaha, kaum muda, para politisi harus berani meninggalkan kesenangan di tanah rantauan, dan mau pulang kampung untuk bersama-sama membangun daerah kita,” pungkas dia. (Ervan Tou/VoN)