Maumere, Vox NTT- Divisi Perempuan Tim Relawan Kemanusiaan Flores (Truk F) menyatakan dukungan terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Dukungan tersebut secara khusus diberikan kepada lembaga anti rasuah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam aksi simpatik bertajuk Save KPK yang digelar di pada Jumad (12/5/2017) sore hari di Patung Teka Iku tersebut, para pegiat Truk F membaca litani kasus-kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang di Sikka.
Kasus-kasus yang disebutkan antara lain kasus mafia proyek pokok pikiran, kasus penyalahgunaan dana aparat Desa Runut, dan Kasus Dispendukcapil.
Selain itu juga turut disebut beberapa kasus lama seperti kasus Dana Bansos, Pasar Alok, Dana Alkes, Pembangunan Puskesmas Boganatar, dan Pembangunan Hunian Pengungsi Rokatenda serta sejumlah kasus lainnya.
Dalam orasinya, Koordinator Divisi Perempuan Truk F, Sr. Eustaqhia, SSpS mengatakan korupsi menyebabkan akses rakyat terhadap layanan sosial dasar di Sikka terhambat.
Ada anak-anak yang terpaksa putus sekolah dan ibu-ibu tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
“Banyak kaum perempuan yang menjadi korban kekerasan harusnya mendapatkan perhatian lebih malah dibiarkan,” ujarnya.
Di tengah situasi seperti itu, ada sejumlah pihak yang berusaha melemahkan KPK. Ia menyebut penyerangan terhadap Novel Baswedan sebagai salah satu contoh.
“Mari kita dukung KPK tangkap koruptor di negeri ini,” tegasnya.
Aksi simpatik tersebut dihadiri oleh sejumlah pegiat perempuan dan para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Maumere serta organisasi mahasiswa.
Acara tersebut diselingi dengan lagu-lagu anti korupsi yang disajikan oleh group musik akustik STFK Ledalero. Selain itu, para frater STFK Ledalero turut memainkan teater. (Are De Peskim/VoN).