Ende, Vox NTT-Warga Kecamatan Pulau Ende, Kabupaten Ende, NTT keluhkan air minum hasil penyulingan air laut menjadi air tawar yang dikelola oleh PDAM Tirta Kelimutu Ende. Keluhan warga terkait layanan air yang sering mati.
Tidak maksimal pelayanan air minum ini membuat warga bereaksi dengan melontarkan sejumlah kritikan.
Salah seorang pelanggan di Desa Rendoraterua, yang diakui Muhammad, menjelaskan ia tidak dapat menikmati pelayanan PDAM secara optimal sejak pemasangan instalasi sambungan rumah (SR) baru-baru ini.
Padahal, ia berharap agar proyek APBN Tahun 2015 tersebut dapat dinikmati seluruh warga Kecamatan Pulau Ende.
Ia menyebutkan PDAM tidak memiliki solusi untuk menormalisasi air minum penyulingan.
“Kami selalu mendapatkan informasi yang tidak pasti. Dulu bilang kekurangan daya. Sekarang banyak alasan. Sepertinya tidak ada solusi yang lebih pasti,”katanya, Selasa siang.
“Kalau tidak keluar (air, red), apa solusinya. Kami kesulitan air karena harus beli di Kota Ende dan butuh biaya yang lebih besar lagi,” pungkas dia.
Camat Pulau Ende, Usman Husen, turut memberi komentar soal pelayanan air bersih yang kurang maksimal.
Ditemui belum lama ini di Aula Cita Rasa, Camat Usman menyebutkan sekitar 300 pelanggan telah dipasang instalasi SR. Pemasangan SR tersebar di 9 desa.
“Air penyulingan itu memang keluar tapi pelayanan masih terbatas. Terakhir ini justru tidak lancar keluar karena beberapa masalah. Ada masalah penampungan penuh tetapi tidak keluar. Ada juga satu bak terlalu kecil sehingga tidak disalurkan ke semua rumah warga,” kata Camat Usman.
Beliau berharap produksi air laut menjadi air tawar atau sea water reverse osmoses (SWRO) dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan Pulau Ende. (Ian Bala/AA/VoN)