Kefamenanu,Vox NTT- Lomba dansa yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) sejak tanggal 24-25 November 2017, dikritik oleh bupati Raymundus Sau Fernandes.
Menurut Ray, kegiatan itu merupakan bagian dari 11 item kegiatan Wonderful Indonesia crossborder yang akan dilakukan setiap tahun.
Dia menilai, dansa tidak akan membawa dampak positif pada peningkatan jumlah wisatawan, untuk berkunjung ke kabupaten perbatasan tersebut.
“Saya sejak awal sudah tidak sepakat dengan kegiatan ini (lomba dansa), kalau hanya untuk mengembangkan minat kaum muda ya tidak masalah, tapi kalau tujuannya untuk menarik minat wisatawan datang ke TTU, saya tidak sepakat,” tegas Bupati Ray Fernandez saat diwawancarai VoxNtt.com di gedung DPRD TTU, Senin (27/11/2017).
Dia juga mengaku, dirinya sudah berbicara dengan pihak kementerian pariwisata saat pembukaan pacuan kuda, agar kedepannya kegiatan yang digelar, seluruhnya berkaitan dengan budaya dan tradisi masyarakat TTU.
“Kita kan ada budaya tabso, tebe bot, bidu dan masih banyak kesenian tradisional lokal lainnya, itu yang harus kita dorong. Saya sudah bicara dengan Pemda Belu agar tidak klaim lagi tebe bot, karena itu budaya orang TTU,” tegas ketua DPC PDID TTU tersebut.
Baca: Lomba Dansa di TTU Dinilai Tidak Mempengaruhi Wisatawan
Sementara itu, kepala dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten TTU, Agustinus Kaesnube saat dikonfirmasi media ini mengaku, kegiatan perlombaan dansa yang menggunakan dana dari kementerian pariwisata tersebut, memang merupakan hasil rekomendasi pihaknya.
Ia berdalih, pihaknya memilih dansa untuk diperlombakan karena saat ini dansa sudah cukup mengakar di kalangan masyarakat TTU.
“Memang dansa itu orang barat punya, tapi kan orang TTU sudah terbiasa dengan dansa. Jadi, saya pikir penting juga untuk kita perlombakan,” tutur mantan asisten II setda TTU tersebut.
Terkait jumlah wisatawan yang sudah berkunjung ke TTU hingga saat ini, sudah sekitar 10 ribu wisatawan. Dia mengklaim, jumlah itu merupakan efek dari beberapa kegiatan selama ini.
Lebih lanjut Kaesnube mengungkapkan, meskipun jumlah wisatawan yang berkunjung hingga saat ini masih jauh dari target, yakni 65 ribu sebagaimana ditetapkan oleh kementerian pariwisata. Namun dirinya optimis, dengan beberapa item kegiatan yang belum digelar. Maka dia simpulkan target tersebut bisa tercapai.
“Ini baru pertama kali. Jadi, jumlah pengunjung belum banyak, tapi kita optimis ke depannya kita akan buat lebih bagus lagi, sehingga wisatawan yang berkunjung pun akan semakin banyak,” kata Kaesnube.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Boni Jehadin