Ende, Vox NTT-Sekolah Dasar Katolik (SDK) Wolondopo 1, turut merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei 2018. Sekolah ini persis di salah satu daerah paling pelosok di Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.
Selain para siswa dan guru, masyarakat setempat juga turut berantusias pada momentum itu. Tidak terkecuali dengan anak-anak Paud Arnoldus Yansen, Detupau.
Usai melaksanakan apel, para siswa SDK Wolondopo 1 gelar perlombaan. Ada beberapa jenis lomba yang ditampilkan, mulai dari lomba lari karung, lomba gigit sendok, lomba menari hingga lomba junjung nyiru.
Tak hanya itu, masyarakat setempat juga memeriahkan Hardiknas dengan lomba tarik tambang. Kemudian berakhir dengan acara tarian Gawi bersama.
Kepala SDK Wolondopo 1, Titus Mbete mengatakan, pendidikan merupakan bagian penting untuk membentuk pola pikir setiap orang sejak usia dini. Sehingga menurut Titus, setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menjaga kualitas pendidikan.
Mengutip sambutan Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy, Titus mengajak siswa, guru dan masyarakat setempat untuk menjaga hubungan erat antara pendidikan dan kebudayaan. Hal ini tercermin dalam setiap ajaran, pemikiran dan praktik pendidikan.
Hal serupa diungkapkan Ketua Komite, Hendrikus Seni usai kegiatan Hardiknas di Halaman Sekolah Wolondopo 1. Ia mengaku bangga atas antusias siswa, guru serta masyarakat yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
“Yah, bangga dengan kegiatan ini apalagi di daerah pelosok seperti ini. Saya berharap untuk tetap dipertahankan. Saya juga perlu sampaikan, agar semua tetap menjaga mutu pendidikan dan tradisi disini,”kata Seni.
Sementara tokoh muda, Vickar Laka, mendesak Pemerintah Kabupaten Ende untuk tetap memperhatikan kebutuhan sekolah terutama tenaga pendidik. Ia menyarankan agar penempatan guru-guru PNS dilakukan secara adil dan merata.
“Memang kurang guru PNS. Nah, kalau kurang maka semua dibebankan kepada orang tua murid dan masyarakat. Jadi kita harap supaya perlu adanya keadilan penempatan guru PNS,”katanya.
Pada sisi lain, Vickar juga berharap agar pemerintah dapat memperhatikan akses transportasi ke daerah pelosok di Wolowaru. Begitu juga dengan pasokan listrik yang masih belum tersambung terutama di wilayah tersebut.
Penulis: Ian Bala
Editor: Adrianus Aba