Dinas kesehatan kabupaten TTU mencatat dalam 7 bulan terakhir 849 warga menderita penyakit diare.
Selain disebabkan oleh virus, peningkatan jumlah penderita penyakit diare juga terjadi karena pola hidup yang tidak sehat serta kurangnya ketersediaan air bersih di masyarakat terutama di saat musim kemarau.
“Apalagi kita di sini kalau musim kemarau seperti sekarang ini air bersih sangat kurang. Ini salah satu yang menyebabkan masyarakat rentan sekali terkena penyakit diare” jelas kepala bidang kesehatan masyarakat pada dinas kesehatan kabupaten TTU, Robertus Tjeunfin di ruang kerjanya, Jumat (31/08/2018).
Ia menambahkan, penderita diare biasanya mengalami kekurangan cairan/dehidrasi. Untuk penanganan awal bagi penderita diare dilakukan dengan memberi cairan pengganti berupa larutan gula garam ataupun oralit.