Borong, Vox NTT-Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Kanisius Judin mengatakan Festival Caci bakal digulir dan digelar setiap tahun.
“Penyelenggaraan festival ini akan selenggarakan setiap tahun berdasarkan kesepakatan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Dinas Pariwisata Provinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur,” ucapnya di sela-sela kegiatan Festival Caci di Kampung Toka Kecamatan Borong, Selasa (30/07/2019).
Dikatakannya, Festival Caci saat ini sudah digelar untuk kedua kalinya. Tahun depan akan bergulir di setiap kecamatan yang ada di Manggarai Timur.
Hal itu kata Kanisius, agar semua masyarakat lokal dapat merasakan kegembiraan dari pergelaran Festival Caci.
Dia menjelaskan, dampak dari festival itu tidak hanya membangun masyarakat Matim yang berbabis budaya, tetapi juga membangun ekonomi masyarakat setempat.
“Jadi tujuan akhirnya itu adalah mau melestarikan budaya dari generasi ke generasi. Budaya Caci ini tetap harus dipertahankan apapun yang terjadi,” imbuhnya.
“Di sini kan bisa bangun tempat kuliner dan ibu terselenggara berkat dukungan berbagai sponsor Bank NTT, BRI, BNI dan beberapa koperasi di Matim. Jadi setiap ini tahun merupakan program tetapnya kami,” tambahnya.
Kanisius berharap, melalui festival ini masyarakat mampu mempertahankan budaya Caci secara turun temurun agar tidak hilang dan punah.
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Seksi Promosi Wisata Dinas Pariwisata NTT Agustinus Harum menjelaskan, program provinsi ke depan menjadikan pariwisata sebagai penggerak ekonomi masyarakat.
Oleh karena itu, kata Agustinus, sangat perlu sinergisitas program antara provinsi dengan kabupaten.
“Kalau pariwisata maju pasti semua sektor lain maju. Sehingga kita anggap pariwisata menjadi lokomotif bagi sektor lain. Nah festival hari ini adalah sebuah festival yang diselenggarakan salah satu kabupaten dan juga beberapa kabupaten lain,” ucapnya.
Oleh karena kata dia, tujuan penyelenggaraan Festival Caci itu, di samping sebagai upaya melestarikan budaya, juga mencegah arus globalisasi yang saat ini menembus lapisan masyarakat.
“Sehingga dengan festival ini anak-anak muda kembali mempraktikan dan mengikuti budaya kita sebenarnya. Dampak positif semua sektor bergerak. Sehingga ke depan festival ini tetap diselenggarakan dan kegiatan dalam rangka memperkenalkan Manggarai Timur, ke pentas dunia,” ucapnya.
Dia berharap, ke depan kalau festival itu terus diselenggarakan maka wisatawan tidak hanya di Labuan Bajo Manggarai Barat, tetapi juga ke Manggarai Timur.
Oleh karena itu kata dia, sangat diperlukan sinergitas pemerintah daerah dengan provinsi agar Manggarai Timur bisa seperti daerah lain.
Untuk diketahui, Festival Caci ini digelar selama 2 hari dari tanggal 30-31 Juli 2019 dengan melibatkan 20 penari caci dari setiap kecamatan.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba