Atambua, Vox NTT-Rumah Perubahan hadir di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kehadirannya bertepatan dengan perayaan HUT RI ke-74.
Rumah ini adalah sebuah posko utama perjuangan dan merupakan dapur dalam meramu, serta merumuskan solusi atas berbagai persoalan yang saat ini dihadapi masyarakat Kabupaten Belu.
Kehadiran Rumah Perubahan digagas oleh bakal Calon Bupati Belu periode 2020-2024 dr.Agus Taolin bersama komponen masyarakat.
“Untuk hari ini, kita ada penekanan khusus, dimana kita melihat kondisi Belu pada umumnya, masih sangat membutuhkan perhatian serius dan perlu perbaikan dan perubahan. Karena itu, sesuai dengan tagline kami yakni perubahan “time to change” maka kami mengajak masyarakat kabupaten Belu untuk sama-sama melakukan perubahan,” kata dr. Agus Taolin saat ditemui di sela-sela peresmian Rumah Perubahan yang dilakukan bersamaan dengan lomba panjat pinang di Atambua, Sabtu (17/08/2019).
Ia menjelaskan, perubahan yang dimaksudkan terutama dalam segala hal. Misalnya perubahan dalam pola pikir, bekerja, dan lain-lain. Hal ini tentu saja untuk melakukan loncatan-loncatan untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik lagi.
Pada kesempatan itu, dr. Agus juga memberikan pesan refleksi terkait dengan HUT RI yang ke-74.
Ia menyampaikan,meski sudah 74 tahun merdeka, masyarakat kabupaten Belu pada khusunya masih berada pada kondisi ketertinggalan.
Kondisi inilah yang mendorongnya untuk maju sebagai bakal calon bupati periode 2020-2024.
“Kita sudah merdeka 74 tahun, namun kita masih tertinggal dengan masyarakat di daerah lain. Kita lihat, Presiden pun menekankan, di era teknologi ini kita harus melakukan loncatan-loncatan besar untuk menyamai kemajuan di Negara lain,” terang dr. Agus.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk mulai mengawali perubahan dari hari ini.
HUT RI yang ke-74 menurutnya merupakan momentum untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar demi mencapai titik kesejahteraan yang lebih baik.
Dr. Agus kembali menjelaskan, perubahan dalam definisi lain adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan inovatif. Selain itu dengan kegitan diskusi bersama yang melibatkan berbagai komponen, seperti anak muda dan tokoh masyarakat.
Diskusi ini terutama untuk memformulasikan solusi tentang perubahan Kabupaten Belu. Semua solusi itu akan diawali di Rumah Perubahan yang sudah disediakan.
“Kita melihat dan memetakan masalah apa saja di kabupaten Belu. Bagaimana solusinya bersama-sama termasuk mencari pemimpin yang baik. Pemimpin yang mau melakukan perubahan dan mau memperhatikan kesejahteraan rakyatnya secara adil serta pemimpin yang tahu untuk melakukan program-program prioritas yang dinutuhkan masyarakat,” ujar dr. Agus.
Selain meresemikan Rumah Perubahan, ia juga menyelenggarakan lomba panjat pinang dengan hadiah utama satu unit sepeda motor.
Lomba panjat pinang ini mendapat antusias yang luar biasa dari masyarakat Kota Atambua.
Peserta lomba yang terbagi dalam tim sesuai kecamatan ini berkompetisi secara ketat dalam memperebutkan sepeda motor Matic Honda Beat.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Ardy Abba