Maumere, Vox NTT- Transpuan di Sikka tak mau ketinggalan dalam semarak HUT RI ke-75. Mereka menggelar apel di Pelataran Karya Misi Center, samping Gereja Katedral Maumere.
“Kami juga Indonesia. Kami ingin turut merayakan kemerdekaan dan ambil bagian dengan cara kami,” ungkap Ketua Fajar Sikka, Mayora kepada VoxNtt.com, Senin (17/08/2020).
Apel tersebut tidak hanya dihadiri oleh transpuan melainkan juga para janda dan keluarga transpuan.
Selain pengibar bendera, peserta upacara lainnya mengenakan busana adat perempuan.
Mayora menambahkan, transpuan belum merdeka sebagai manusia Indonesia. Di banyak daerah para transpuan masih mengalami diskriminasi.
“Kita ini warga negara kelas kesekian. Teman-teman kami banyak yang mengalami persekusi dan kekerasan fisik,” terangnya.
Menurutnya, negara harus memperhatikan hak-hak mereka dan kaum marjinal lainnya termasuk buruh, tani dan kaum miskin.
Hal berbeda justru terjadi di Maumere, Sikka. Ia menyebut Sikka sebagai kabupaten/kota yang ramah transpuan.
“Terima kasih pemerintah dan masyarakat yang sudah menerima kami. Kami bahkan dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan pemerintahan seperti program PKK dan lain-lain. Kami pun ingin berkontribusi kepada masyarakat,” tegasnya.
Beberapa hari sebelumnya, dalam rangka memperingati HUT Proklamasi RI juga, Mayora dan kawan-kawannya membagikan paket Sembako untuk anak stunting dan janda di Desa Habi.
Penulis: Are De Peskim
Editor: Ardy Abba