*Puisi
Oleh: Eman Br
Selepas Pergimu
Jeritanku berjilid
Menumpuk isi kepalaku
Separuh berserakan di ruang tamu
Separuhnya lagi terbengkelai di jalan-jalan kampung.
Kau datang dan pilih per bagian
Lalu kau rekap menjadi satu
Meringankan isi kepalaku
Hatiku terasa lega
Setelah bibirmu menebar senyum
Di balik dengkulmu menatapku.
Selepas pergimu
Aku terbangun dari mimpi panjangku
Saat di timur matahari terbit
Baru aku sadar
Pilih memilih di negeriku sudah biasa
Membuatmu menjadi terbiasa
Datang membawa sengaja
Pergi meninggalkan misteri
Aku mengais histeris.
Tarus, Kupang, 05 Mei 2021
Janji
Apa yang bisa kukatakan tentang janji
Kalau itu hanya menerkam mencabik?
Aku ingin mengingatnya
Tetapi aku takut merasakannya.
Apa lagi yang lebih sakit
Kalau bukan janji lalu ditinggal pergi?
Aku ingin menutupnya rapat
Dengan sedikit ludah sebagai lem.
Tetapi masih terlalu dini usiamu
Saat kita menjadi kekasih.
Aku berharap
Esok di timur matahari terbit.
Janji tidak hanya tidak hanya tinggal janji
Lalu menjelma cacian.
Oesapa, Kupang, 07 Mei 2021
Rinduku Harus Tuntas
Kepada siapa kutuntaskan rindu ini
Kalau tidak ke dalam dekapanmu?
Itulah mengapa
Aku tak henti menemuimu.
Bukan karena aku terlalu tolol
Untuk mengerti sibukmu
Tetapi karena apa yang telah kita ikat dalam sepakat
Meski setiap jumpa
Hati dibuat semakin gelisah.
Karena kau adalah pujaanku
Selagi di timur matahari terbit
Lapar pun aku kenyang
Badai pun aku terjang
Tak peduli
Rinduku harus tuntas
Sebab sepakat atas nama Surga di Timur Matahari
Adalah hak kita bersama.
Oesapa, Kupang, 04 Mei 2021
Olwh Eman Br, Nama pena dari Eugenius Manimau, Alumni SMK Katolik Kusuma Atambua.