Oleh: Alex Buraen, OAD, Bandung
Anak Domba
Sebelum wajar tersenyum
Embun masih tersisa pada dedaun
Hati mungkin masih dalam dunia mimpi
Layu dan tak berdaya
Kembali pada_Mu
Memberikan kesegaran dalam cinta
Tubuh dan Darah yang berharga
Biar ku mencintai_Mu tanpa batas
#Dari ruang sepi
Masih tentang Senja
Selepas senja
Malam kembali lagi
Hening dalam hempasan angin
Dengan hangatnya
Kusuguhi secangkir kopi
Imaji mulai candu
Hanya aku dan malam yang pekat
Sejenak melihat kembali melodi hidup yang pernah ada
Hari ini yang hampir berakhir
#Tentang Hidup
Bilik sepi
Di bilik-bilik sunyi
Bisik berisik
Katanya
Akh aku rindu!!!
Rindu pada hangatnya hening yang tak mau pergi
Berkali-kali kucoba membunuhnya
Katamu hanya ingin temu
Hening memberi selimut hangat
Kau tak inginkannya
Tapi aku ingin temu
#Rindu untukmu dari bilik sepi
Jejak
Jejak menghartarku pada ruang kosong
Kutanya lagi
Jejak siapa?
Di sudut itu
Aku mulai menemui mu
Kuambil
Ingin bersama_Mu s’lalu
Katamu
Bukan aku
Katamu
Aku hanya ingin engkau tahu
Aku ingin mencintai_Mu
#Perlu perjuangan
Baru
ah…
kupejamkan mata
rasanya aku akan jatuh cinta
ya..
masih tentang jatuh cinta padamu
seketika aku dibawa berlabu
pada malam yang berselimut kabut
aku kembali di desa
apa sih rasanya jatuh cinta?
Malam semakin larut
Dingin semakin menusuk
Menusuk kalbu malam dingin pekat
Dingin semakin menusuk
Masih cinta
Datang tanpa undangan
Berlabuh untuk waktu yang lama
Lalu pergi
Dan lupa untuk pamit
Tapi
Siapa yang membuat jatuh cinta?
Aku berbisik dalam dinginnya malam
Katanya
Puisi
Aku kembali pada sajakku
Puisi
#Cinta dan Puisi