Labuan Bajo,Vox NTT- Sedikitnya belasan rumah warga di seputar Rumas sakit Umum Daerah (RSUD) Komodo di Merombok, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat terendam banjir akibat hujan yang menguyur wilayah itu, Minggu (26/3/2017) sore.
Pantaun media ini, hujan menguyur wilayah Merombok dan sekitarnya mulai Pukul 16.00 Wita sampai Pukul 19.30 Wita.
Akibatnya, tercacat sebanyak 10 unit rumah yang terendam banjir dan sebagian halaman rumah warga ikut terendam banjir.
Diperkirakan air yang masuk di rumah warga itu setinggi 50 cm. Pemilik rumah bersama keluarga bekerja keras menggunakan peralatan seadaanya untuk membuang air yang masuk di dalam rumah warga.
Mantan Kepala Desa Golo Bilas, Marthen Mitar kepada VoxNtt.com mengatakan air masuk di rumah warga karena tidak ada drainase di tembok pembatas antara RSUD Komodo dengan pemukiman warga.
Sehingga di saat hujan seperti ini, air hujan leluasa masuk di rumah warga yang tinggal di seputar RSUD Komodo.
Akibat banjir tersebut, warga terpaksa tidak tidur dengan nyenyak pada malam hari.
“Apalagi hujan tiba malam hari, sehingga memaksa warga untuk selalu siap di rumah masing-masing ketika air hujan kembali masuk di rumah warga,” ujar Marthen.
Dia mengaku warga seputar RSUD Merombok sudah berkali-kali menyampaikan persoalan banjir akibat tidak ada drainase antara RSUD Komodo dan pemukiman warga kepada Bupati, DPRD dan Dinas Pekerjaan Umum Mabar. Namun sampai hari ini tidak digubris oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar.
“Kita minta Pemkab Mabar untuk membangun drainase antara RSUD komodo dan pemukiman warga. Jika Pemkab Mabar terus membiarkan persoalan ini, maka akan menimbulkan ketersinggungan warga korban banjir yang akirnya menimbulkan reaksi yang keras,” tegas Marten Mitar.
Warga Merombok yang tinggal di seputar RSUD Komodo, Valentinus Bino, Nurwahid dan Salehmudin mengaku sebelum adanya rumah sakit itu tidak ada persoalan banjir di rumah warga.
Namun, saat rumah sakit dibangun rumah warga di sekitarnya terendam banjir. Akibatnya, warga tidak nyaman saat hujan turun dikarenakan harus menjaga agar air tidak masuk di rumah mereka.
“Air masuk sampai di rumah warga sudah sejak mulai dibangunnya RSUD Komodo,” tutur Salemudin.
Diberitakan media ini sebelumnya, warga yang mendiami seputar RSUD Komodo mengancam akan memagar pintu masuk rumah sakit jika Pemkab Mabar tidak membangun selokan pembuang antara tembok rumah sakit dan pemukiman warga.
Akibat tidak adanya selokan pembuang, sejumlah lahan milik warga di seputar RSUD Komodo tidak dapat dimanfaatkan karena air setinggi 3 meter mengenanggi area tersebut. (Gerasimos Satria/VoN)