Ruteng, Vox NTT- Bertolak dari Reo, ibu Kota Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai menuju Kampung Kerkuak, Kelurahan Wangkung tak butuh waktu lama. Berangkat sekira pukul 19.30 Wita dari pusat Kota Reo, rombongan Stefanus Gandi tiba sekitar pukul 20.00 Wita.
Sementara di Kampung Kerkuak, sekira sejam sebelumnya ratusan warga menunggu kedatangan bakal calon Anggota DPR RI dari Dapil NTT 1 itu di Lumpung atau rumah adat Manggarai.
Setelah memasuki Lumpung, Stefanus Gandi diterima secara adat Manggarai Kepok Tiba. Selanjutnya diikuti dengan ritus Teing Hang.
Diketahui, Teing dalam bahasa Manggarai artinya memberi dan “Hang” artinya makanan. Jadi, Teing Hang artinya memberi makanan.
Ritual Teing Hang (memberi makan) arwah yang sudah meninggal biasanya dilakukan dalam berberbagi kesempatan khusus.
Tampak ritus ini dijalankan dengan khusyuk. Stefanus Gandi dan rombongan duduk berhadapan dengan para tetua adat Kampung Kerkuak.
Menariknya, selain beragam ritus penerimaan secara adat juga suasana menjadi semarak kala dihibur dua penyanyi lokal Manggarai yang cukup tenar di wilayah itu. Mereka ialah Doni Ambang pelantun lagu terhits “Endos” dan Ferdinandus Jebarus palantun lagu “Tura Momang”.
Terpantau bermodalkan alat musik keyboard, duet Doni Ambang dan Ferdinandus Jebarus tampak menghibur ratusan warga yang memadati halaman Lumpung Kerkuak.
Saat dialog, Stefanus Gandi mengaku sudah dua tahun jalan mengelilingi Flores untuk silaturahmi dengan masyarakat.
Agenda jalan keliling Flores ini membawa beragam kegiatan, seperti diskusi dengan anak-anak muda, mengunjungi rumah adat, masjid dan gereja.
“Jadi ini bukan kampanye, ini sebetulnya ajang silaturahmi untuk bertemu dengan keluarga. Jadi dalam politik itu tidak seharusnya kita selalu formal,” kata Stefanus.
Ia mengaku, dirinya maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2024 mendatang salah satunya untuk menunjukan kepada anak-anak muda bahwa saatnya mengambil bagian dalam politik. Sebab, jika ingin mengubah konsep ekonomi dan pembangunan di suatu daerah, maka perlu pemikiran orang muda.
“Sekarang ekonomi di Indonesia itu 60% dikelola oleh anak-anak muda menguasai internet menguasai teknologi dan yang lain-lainnya,” ujarnya.
“Jadi orang tua sekarang itu hanya sebagai eksekutor saja. Jadi saya yakin dalam perhelatan pemilihan legislatif tahun 2024 mendatang 60% suara itu dikendalikan oleh anak-anak muda,” pungkas Stefanus.
Itulah sebabnya selama ini Stefanus Gandi selalu
mendekat diri dengan anak-anak muda agar bisa berdiskusi terkait pembangunan di daerah.
Menurut dia, saat ini orang muda harus membuat politik dengan cara yang baru. Hal itu agar kader-kader muda yang berpotensi menjadi politisi tetap ada regenerasi.
“Kalau orang yang sama terus duduk di kursi DPR maka untuk anak-anak muda tidak ada tempat untuk mereka memberikan pemikiran ataupun pengetahuan yang mereka miliki,” tuturnya.
Sekadar diketahui, di Kampung Kerkuak Stefanus Gandi menyumbangkan uang senilai Rp5 juta untuk biaya tukang pembangunan rumah adat. [VoN]