Labuan Bajo, Vox NTT- Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Indonesia Mengabdi Labuan Bajo baru-baru ini telah meluluskan 24 siswa angkatan pertama.
PKBM Indonesia Mengabdi Labuan Bajo merupakan lembaga penyelenggara pendidikan luar sekolah dengan format pendidikan non formal.
Kepala Sekolah PKBM Indonesia Mengabdi Labuan Bajo Yuan Asani mengatakan, angkatan pertama yang lulus sebanyak 24 siswa gabungan antara siswa Pulau Komodo, Pulau Papagarang, dan pulau Seraya.
“24 siswa itu kini sudah dinyatakan lulus usai melaksanakan dua model ujian kelulusan yaitu Ujian Pendidikan Kesetaraan dan Uji Kesetaraan (UK) 2023/2024,” ujar Yuan kepada VoxNtt.com, Jumat (01/09/2023).
Yuan menjelaskan, dengan lulusnya 24 siswa tersebut, masih ada 34 siswa yang masih aktif belajar di PKBM Indonesia Mengabdi Labuan Bajo.
“Jumlah tersebut gabungan antara siswa yang naik kelas XII dan kelas XI, serta siswa baru kelas X,” tambahnya.
Di balik kelulusan 24 siswa angkatan pertama, ternyata PKBM Indonesia Mengabdi Labuan Bajo didirikan oleh seorang perwira polisi aktif yaitu Kombes Pol Julisa Kusumowardono, S.I.K.,M.Si.
Kala itu, Kombes Pol Julisa Kusumowardono menjabat sebagai Kapolres Manggarai Barat di tahun 2017-2019. Dan saat itulah Kombes Pol Julisa mempunyai ide membangun PKBM Indonesia Mengabdi Labuan Bajo.
Kombes Pol Julisa Kusumowardono sendiri merupakan lulusan dari Akademi Kepolisian (Akpol) 1998.
Saat ini Kombes Pol menjabat saat sebagai Anjak Madya Korpolairud Baharkam Polri dan Plt. Kabagkerma Ribinopsnal Baharkam Polri.
Perwira Polisi yang lahir di Jakarta 4 Juli 1976 lalu itu, sudah mengabdikan diri sebagai Polisi selama 25 tahun.
Berangkat dari kunjungan kerja ke wilayah kerjanya dan melihat ketiadaan SMU di pulau-pulau dan banyak anak yang putus sekolah, serta banyak permintaan warga untuk didirikan SMU Kombes Pol Julisa mengaku prihatin.
Atas dasar itulah, PKBM Indonesia Mengabdi Labuan Bajo kata Kombes Pol Julisa didirikan untuk mengakomodir para siswa yang putus sekolah yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Tidak hanya itu, PKBM Indonesia Mengabdi Labuan Bajo juga dapat membantu masyarakat di pulau yang tidak bisa membiayai anaknya sekolah tingkat SMU di kota karena ketiadaan biaya dan sekolah ini gratis.
“Di samping itu saya berpandangan kalau sampai anak-anak di pulau putus sekolah sangat disayangkan karena di tengah perkembangan Labuan Bajo yang pesat terutama dalam pengelolaan wisata lautnya, pendekatan dengan pendidikan bisa meningkatkan pemberdayaan masyarakat khususnya di pulau dalam pengelolaan yang berkelanjutan,” ungkap Kombes Pol Julisa kepada VoxNtt.com, Sabtu (02/09/2023).
Kombes Pol Julisa mengatakan, dengan adanya PKBM Indonesia Mengabdi Labuan Bajo anak-anak yang bersekolah tetap bisa membantu orangtuanya, serta dapat menggapai cita-cita mereka sesuai dengan yang diimpikan.
“Alhamdulillahnya sekolah ini bisa berjalan dengan dukungan dari berbagai pihak baik Dinas Pendidikan Manggarai Barat, rekan-rekan guru honorer di pulau-pulau dan juga Kades dan perangkatnya serta masyarakat,” ujarnya.
Kombes Pol Julisa berharap, PKBM Indonesia Mengabdi Labuan Bajo bisa menjadi jalan keluar bagi anak-anak pulau yang berasal dari keluarga kurang mampu untuk meraih cita-cita dan memperbaiki kondisi daerah.
Meski tidak lagi bertugas di Labuan Bajo Manggarai Barat, Kombes Pol Julisa akan tetap memperhatikan sektor pendidikan di daerah itu dengan mendirikan lagi PKBM lainnya di Pulau-pulau.
“Saya ke depan juga ingin menambah berdirinya PKBM-PKBM lainnya di pulau-pualu untuk bisa memberikan akses pendidikan di wilayah pulau yang sulit diakses pendidikan sehingga dengan demikian bisa memberikan harapan bagi anak-anak di pulau untuk meraih cita-cita dan bisa membangun kampung dan wilayahnya,” ungkap Kombes Pol Julisa
Kombes Pol Julisa mengatakan, PKBM Indonesia Mengabdi Labuan Bajo berdiri pada 9 Juli 2020 yang tertuang dalam akta notaris.
Meski berbentuk lembaga pendidikan non formal, Kombes Pol Julisa menyebut, soal kualitas pendidikan menjadi target utama agar anak-anak kepulauan bisa mendapat layanan pendidikan yang layak.
Kombes Pol Julisa bersama istri dr. Wita widyaningsih berkomitmen penuh membiayai sekolah ini dari awal hingga berjalan saat ini. Yang dalam perjalanannya dibantu koneksi donatur dan bantuan dana hibah pendidikan dari Pemda Mabar.
Selain memikirkan soal nasib anak-anak usia sekolah di kepulauan, Kombes Pol Julisa juga memikirkan nasib para guru honorer di pulau dengan merekrutnya sebagai tutor di sekolah tersebut.
“Harapannya guru-guru honor tersebut bisa terbantu secara finansial dari upah mengajar yang diberikan setiap bulannya,” tutup Kombes Pol Julisa.
Penulis: Sello Jome