Oleh: Marcelina Gracia Titirloloby
Siswi SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo
Pemilihan Umum (Pemilu) sudah tidak asing lagi bagi seluruh warga negara Indonesia atau dalam tanda kutip “wajib pilih”.
Dalam sebuah negara demokrasi, pemilu merupakan salah satu pilar utama dari proses akumulasi kehendak masyarakat.
Dilansir dari Kemenkeu.go.id, pemilihan umum atau Pemilu merupakan sarana demokrasi guna mewujudkan sistem pemerintahan negara yang berkedaulatan rakyat.
Pemerintah negara yang dibentuk melalui Pemilu itu adalah suara yang berasal dari rakyat, dijalankan sesuai dengan kehendak rakyat dan diabdikan untuk kesejahteraan rakyat.
Generasi Milenial dan Z
Keterlibatan generasi muda dalam Pemilu memiliki andil yang strategis dalam mengembangkan pikiran menjadi maju.
Soekarno pernah berkata “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”, demikian yang pernah dikatakan Soekarno.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Pemilu kali ini dikejutkan dengan adanya generasi muda dalam pasangan Cawapres, yaitu Gibran.
Hal ini memicu banyak aspirasi masyarakat. Tak heran bahwa, sering masyarakat tetap mempertahankan siapa yang akan mereka pilih pada pemilu mendatang 2024.
Generasi Milenial dan Generasi Z Menjadi Pemilih Mayoritas Pada Pilpres 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024 dan jumlahnya mencapai 204.807.222 pemilih.
Mengutip Republika, berdasarkan hasil rekapitulasi DPT, mayoritas pemilih Pemilu 2024 didominasi dari kelompok generasi Z dan milenial.
Generasi milenial adalah sebutan untuk orang yang lahir pada tahun 1980 hingga 1994. Sedangkan sebutan generasi Z merujuk pada orang yang lahir mulai 1995 hingga 2000-an.
Kedua generasi tersebeut yang mendominasi pada pemilu 2024 mendatang (kompas.com).
Jika diakumulasikan, total pemilih dari kelompok generasi milenial dan generasi Z berjumlah lebih dari 113 juta pemilih.
Berkaitan dengan Pilpres, muncul berbagai perspektif dari masyarakat mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas. Akan tetapi di sisi lain juga, masyarakat mempunyai pandangan yang berbeda dari hal tersebut sehingga muncul kontroversial
Dari dua generasi yakni generasi milenial dan generasi Z dalam konteks ini yang paling dominan adalah “Generasi Z”.
Di lain sisi masyarakat memikirkan bahwa dengan memiliki calon presiden atau pun wakil presiden yang berjiwa muda maka generasi muda dapat lebih berperan dalam berkontribusi secara langsung untuk kemajuan negara, karena jumlah mereka adalah yang terbanyak.
Betul atau Tidak?
Menurut detikNews.com, Jumlah suara Gen-Z sebanyak 46,8 juta suara atau 22,85 persen.
Adapun KPU merinci 204 juta daftar pemilu tetap (DPT) Pemilu 2024 yakni laki-laki 102.218.50 dan perempuan 102.588.719.
Berdasarkan informasi tersebut pemuda Indonesia dalam hal ini “Generasi Z” memiliki andil serta berperan aktif dalam pemilihan capres dan cawapres khususnya di Indonesia.
Artinya Pemilu 2024 berada dalam genggaman kaum milenial dan Z.
Karena itu tidak sedikit masyarakat menginginkan pemimpin berjiwa muda seperti Cawapres Gibran Rakabuming Raka dengan pasangan Capres Prabowo Subianto dikarenakan jiwa muda yang dimiliki oleh Cawapres.
Hal yang sama pun dirasakan oleh komunitas milenial Bandung ketika mereka menginginkan pemimpin jiwa muda.
“Kita butuh pemimpin yang konkret berpihak terhadap generasi muda seperti kita dan sosok ini hanya ada dalam diri Bapak Calon Presiden Prabowo Subianto,” kata Gilang saat dihubungi detiknews.com, Kamis (2/11/2023).
Menurutnya, langkah Prabowo menggaet Gibran sangat positif untuk generasi muda. Sebab, dipilihnya Gibran menunjukkan generasi muda dapat lebih berperan dalam berkontribusi secara langsung untuk kemajuan negara.
“Langkah Bapak Prabowo mendapuk Kang Gibran sebagai calon wakil presiden adalah bukti nyata pemberdayaan pemuda di tingkat kepemimpinan nasional,” ucap Gilang lagi.
Keberpihakan Prabowo terhadap anak muda lainnya juga terlihat dari program-program yang membantu pemberdayaan generasi muda. Salah satunya adalah pendanaan startup yang sangat dinantikan oleh generasi muda Indonesia saat ini.
Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui juga bahwa masyarakat milenial Bandung mendukung sepenuhnya Capres dan Cawapres no urut “2”.
Hal yang sama juga diberitahukan bahwa Prabowo—Gibran merupakan satu-satunya pasangan Capres-Cawapres yang berpotensi mendapatkan banyak limpahan suara dari para pemilih milenial dan Z.
Tak hanya itu, Prabowo-Gibran juga peduli terhadap anak muda dengan menyiapkan berbagai program-program penting untuk menjawab isu-isu kekinian di antaranya, kredit start up milenial untuk menumbuhkan lapangan kerja sekaligus menguatkan peran generasi muda dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Untuk yang masih sekolah, Prabowo-Gibran menyiapkan makan dan minum susu gratis.
Dengan program yang berpihak kepada generasi muda peluang Prabowo-Gibran berhasil meraup dukungan suara mayoritas anak muda semakin besar.
Seperti rilis survei Indikator Politik Indonesia periode 16-20 Oktober 2023 Prabowo-Gibran berhasil meraup suara terbesar di kalangan generasi Z dengan 37,8 persen.
Adapun pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan suara 32,7 persen dan pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar dengan 24,5 persen.
Salah satunya survei Indikator Politik Indonesia terbaru yang merekam Prabowo-Gibran adalah pasangan pilihan utama gen Z dengan raihan 37,8 persen.
Oleh karena itu peluang Prabowo-Gibran untuk memenangkan Pilpres 2024 semakin besar.
Selain didukung penuh kalangan muda, peluang Prabowo-Gibran mendapatkan limpahan suara dari pendukung Anies-Muhaimin juga berpotensi besar.