Labuan Bajo,VoxNtt.com-Sejumlah kontraktor yang mengerjakan proyek Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) II di Manggarai Barat (Mabar) mengeluhkan perilaku oknum Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan tim Provisional Hand Over (PHO) di sejumlah instansi daerah itu.
“Diduga oknum PPK dan tim PHO itu berbelit-beli dalam memberikan pelayanan bahkan meminta sejumlah uang kepada kontraktor. Hal serupa juga dilakukan oknum bendahara tertentu di Pemkab Mabar.” kata Wakil Ketua DPRD Mabar, Abdul Ganir menyambung keluhan para kontraktor tersebut, Kamis (22 /12).
Menurut Abdul Ganir, dirinya mengetahui ulah PPK dan tim PHO dari keluhan sejumlah kontraktor yang didengarnya selama ini bahwa kalau kontraktor ingin bertemu PPK dan tim PHO di instansi tertentu di lingkup Pemkab Mabar, terkesan dipersulit.
“Ada yang bilang sedang sibuk, ada lagi yang bilang sedang urusan dengan keluarga dan sebagiannya. Akibatnya penyelesaian proyek kontraktor yang bersangkutan kadang-kadang terlambat,” kata Ganir.
Anehnya, lanjut Ganir, ada juga oknum PPK dan tim PHO yang turun ke lapangan menggunakan kendaraan milik kontraktor.
Dan kalau mengunakan kendaraan kontraktor, pemeriksaan fisik proyek hampir tidak tidak menemukan kendala dan hasilnya lancar-lancar saja.
“Padahal, PPK atau tim PHO ketika turun ke lapangan dalam menjalan tugasnya dibiaya oleh daerah. Biaya perjalanan dinas telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” kata Ganir.
Perilaku yang sama juga menurut Ganir, terjadi pada bendahara dimana pengajuan dan pencairan anggaran untuk kontraktor tertentu dikerjakan terlambat.
“Benar atau tidaknya informasi ini,tetapi hal ini menjadi perhatian bagi semua pihak di Mabar. Bahwa tahun 2017 APBD Mabar mencapai Terliunan Rupiah. Oleh karena itu perlu hati-hati,jangan sampai ada kebocoran di sana-sini,” Ujar sekertaris PAN Mabar itu. (VoN)
Foto: Illustrasi