Borong, VoxNtt.com-Dalam rangka membentuk mental dan karakter siswa, Seminari Pius XII Kisol, Manggarai Timur, NTT mengadakan pelatihan THS-THM selama dua hari berturut-turut mulai Sabtu-Minggu (21-22/01 2017).
Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria (THS-THM) adalah sebuah aliran bela diri Indonesia, pencak silat yang bernafaskan agama Katolik pertama kali didirikan Rm Hadi, Pr bersama 6 temannya.
Kegiatan pelatihan THS di Sanpio (nama lain untuk Seminari Kisol) diagendakan secara khusus oleh RD Ferry Warman selaku Prefek (bapak asrama) SMA.
Beliau mengundang para koordinator THS Distrik Ruteng yang berjumlah 5 orang untuk melatih para seminaris.
Mereka adalah Bpk. Domi Padur sebagai ketua distrik, Bpk. Vinsen Sambut, Bpk. Agustinus Jerahu, Bpk. Edu Tarung dan Bpk. Beben. Para senior THS ini telah melakukan banyak pelatihan di berbagai daerah.
Di Sanpio, pelatihan ini diikuti oleh para siswa kelas VII dan VIII SMP serta siswa kelas X dan XI SMA yang didampingi RD Ferry dan RD Jossy Erot selaku senior THS.
Pelatihan THS dimulai hari Sabtu, 21 Januari 2017 bertempat di aula Sanpio. Pada sesi pertama, para koordinator berkesempatan memperkenalkan diri tentang awal mengikuti THS.
Pada sesi kedua yang berlangsung satu jam, mereka memberikan visi misi, asas dan janji prasetya dari THS. Kemudian diakhiri dengan meditasi penyatuan diri selama 10 menit.
Pada hari berikutnya, kegiatan dimulai pada pukul 08.00 WITA yang bertempat di lapangan sepak bola Sanpio.
Pada sesi pertama, pelatihan ini dibuka dengan upacara pembukaan yang diisi dengan amanat oleh Bpk. Domi Padur.
Dalam amanatnya, ia mengatakan bahwa kegiatan ini adalah upaya untuk mendekatkan diri dengan Kitab Suci dan membentuk karakter yang bermental tangguh.
Setelah itu dilanjutkan dengan latihan fisik. Latihan fisik dibagi dalam 4 kelompok. Satu kelompok terdiri dari para siswa yang sudah pernah mengikuti latihan THS di seminari.
Mereka mengikui latihan ini untuk ujian kenaikan tingkat. Sedangkan tiga kelompok lainnya diikuti para siswa pemula.
Bagi pemula, mereka dilatih tentang salam THS, yel-yel, dan pencak silat. Para siswa bersemangat dan antusias mengikuti latihan fisik meskipun menguras tenaga cukup banyak. Sesi ini berakhir pukul 11.30 WITA.
Pada sesi kedua yang dimulai pukul 13.00 WITA. Latihan dimulai dengan berlari mengeliling lapangan. Kemudian dilanjutkan dengan latihan fisik seperti cara memukul lawan dan menangkis serangan lawan. Sesi ini berakhir pukul 15.30 WITA.
Kesan dan Pesan
Di akhir kegiatan, Bpk. Domi Padur mengatakan bahwa dengan kegiatan ini dapat mendorong anggota THS-THM untuk setia menjadi orang Katolik.
Dengan adanya latihan silat sebenarnya ingin membentuk watak siswa.
“Latihan di seminari ini juga sebenarnya napak tilas keberadaan THS di seminari yang dimulai tahun 1991. THS Keuskupan Ruteng lahir di rumah Sanpio ini. Kami merupakan anggota pertama dan hingga kini masih setia. Kami merasa bangga dan luar biasa karena mampu memberikan latihan kepada para seminaris. Kami menjadi anggota 26 tahun silam dan kini menjadi pemimpin,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa dalam latihan THS, tidak ada alasan anggota merasa capeh tetapi justru mendorongnya untuk termotivasi melakukan hal-hal lain.
Ia berpesan kepada para siswa agar tetap setia dan secara total berlatih serta bertolaklah lebih dalam sebagai bagian dari Tahun Pewartaan yang dicanangkan Keuskupan Ruteng.
Sementara bagi para pembina, ia berharap agar para pembina mencantumkan latihan THS sebagai salah satu bentuk pendampingan bagi seminaris.
“Sekadar informasi, jumlah anggota THS di keuskupan Ruteng sangat banyak. Yang didadar setiap tahun berjumlah 150-200 orang. Sehingga ada ribuan orang yang telah didadar. Namun, yang masih aktif berlatih dalam organisasi sampai sekarang berjumlah sekitar 400 orang. Hal ini masih ada kesibukan yang menganggu setiap orang,” kata beliau.
Memupuk Nasionalisme
Menurut RD Ferry, ada beberapa tujuan dari kegiatan ini. Latihan ini tidak terlepas dari visi misi THS-THM yaitu mempertebal kecintaan terhadap negara Indonesia dan meningkatkan keimanan kepada Tuhan.
Hal ini pula yang tercantum dalam visi dan misi THS yaitu Pro Patria et Ecclesia.
“ Dari segi pembinaan mental spiritual yang menjadi harapan adalah pendidikan nilai karakter, tidak cepat menyerah, dapat bersosialisasi dengan banyak orang, mengembangkan kemampuan adaptasi dengan lingkungan. Mereka juga mampu mengenal Kitab Suci dan mengembangkan hidup doa,” ujarnya.
Beliau juga mengajak para seminaris untuk dapat menemukan, menempa, menggapai nilai dari kegiatan latihan THS ini.
Para siswa harus lebih disiplin, mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam banyak aspek positif. Lebih dari itu, mereka mampu mencintai panggilannya dan terpanggil untuk dapat mewujudkan misi Gereja serta memaklumkan kabar sukacita Injil melalui kegiatan ini.
Salah seorang siswa, Ancis Pampur mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk melatih diri, tampil percaya diri, membentuk organisasi yang peka dan saling membantu secara kekeluarga.
“Kami menemukan jiwa dan mental yang bertumbuh dengan baik,” katanya.
Selain itu, siswa bernama Tecan Kerau mengatakan melalui kegiatan ini dapat memberikan efek yang baik perkembangan rohani dan jasmani.
“Kami sadar bahwa organisasi ini membantu kami dalam membentuk dan membina mental dan spiritual kami untuk Gereja Katolik universal”, pungkasnya.
Ia berpesan agar orang-orang muda Katolik di Indonesia dapat bergabung dengan organisasi THS-THM. Banyak hal yang dilatih, dibina sehingga berguna bagi diri sendiri, Gereja, masyarakat dan negara di masa mendatang.
Sedangkan salah seorang pemula, Vendro Ambal mengatakan bahwa latihan THS sangat penting sebagai pemula.
“Awalnya kami hanya menerima latihan fisik, namun dari manfaatnya kami merasakan hal yang berbeda dari banyak kegiatan dan aktivitas lain. Kami merasa tubuh kami seakan-akan bisa melakukan banyak hal dibandingkan sebelumnya. Kami berharap tetap setia bergabung dan mengikuti kegiatan ini yang membawa pengaruh positif khususnya bagi kesehatan seminaris,” ujar Vendro.***(Kontributor: Fr. Yoris Dampuk)
Foto Feature: Para seminaris sedang berlatih THS-THM di Lapangan Bola Sepak Sanpio