Borong, Vox NTT-Pelaksanaan Program Pemerintah Kartu Indonesia Pintar (KIP) di kabupaten Manggarai Timur (Matim) diduga tidak tepat sasaran dan mubazir. Pasalnya, banyak anak penerima KIP sudah tidak sekolah.
Hendrikus Haman, warga desa Compang Laho, Kecamatan Poco Ranaka kepada VoxNtt.com, Senin, (27/3/2017) mengatakan, banyak siswa yang masih aktif tidak memeroleh KIP. Sementara masyarakat yang sudah tidak bersekolah masih memeroleh KIP.
“Saya heran anak yang masih aktif sekolah tidak dapat KIP, malah anak saya yang sudah berkeluarga dan sudah bekerja yang dapat KIP,” kata Hendrikus.
Dia menegaskan, KIP yang ia terima dari pemerintah ini tidak ada gunanya. Sebab anaknya tidak sekolah.
“Saya bingung dan heran dengan penerbitan KIP ini. Mereka ambil data dari mana, sehingga banyak yang tidak tepat sasaran. Sementara, ya, simpan saja dulu, mungkin ada gunanya esok,” kata Hendrikus.
Hal senada disampaikan, Sebinus Halim, warga desa Golo Wune, kecamatan Poco Ranaka. Kepada media ini dia mengaku heran dan bingung karena anaknya yang masih aktif sekolah tidak dapat KIP, sementara anak yang sudah beristri mendapat KIP.
“Ini lucu kan. Bagaimana KIP ini mau dibawa ke sekolah, sementara anak saya yang dapat KIP tidak sekolah,” ujar Sebinus.
Tambah lagi lanjut dia, tidak ada penjelasan dari pihak yang membagikan KIP ini saat kepada penerima.
“Kami terima saja KIP ini. Sebenarnya kami tidak paham bagaimana menggunakannya. Tidak ada penjelasan waktu pembagian oleh pihak terkait,” kata Sebinus.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan pihak Dina Pendidikan Matim belum berhasil dikonfirmasi terkait hal tersebut. (Nansianus Taris/VoN)