Mbay, Vox NTT- Rumput liar tampak bertumbuh subur di halaman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo, Kabupaten Nagekeo.
Tak hanya rumput liar yang tak terurus, ketika masuk ke dalam kompleks RSUD itu bau menyengat pun muncul.
Pada Kamis, 4 Mei 2017, VoxNtt.com mendatangi RSUD Aeramo. Selain melihat rumput liar yang masih bertumbuh subur, juga mencium bau tak sedap saat memasuki kompleks.
Rasanya, bukan bau obat. Bau itu ialah aroma kotoran hewan beserta air kencingnya.
Kabarnya, gedung RSUD Aeramo tersebut dipinjam oleh puskesmas Danga. Karena puskesmas Danga masih dalam renovasi. Namun seakan gedung itu tidak dihuni dan tampak sepih.
Alan dan Hubert, keluarga pasien saat ditemui VoxNtt.com di rumah sakit itu mengaku sangat prihatinkan dengan rumput liar dan bau tak kotoran hewan tersebut.
Tampak pula kompleks tersebut sama sekali tidak ada pagar pengaman. Sehingga pada malam hari kambing dan sapi berkandang di RSUD Aeramo.
“Aroma sangat tidak sedap. Karena selain obat juga terdapat aroma tidak sedap yakni kencing kambing,” kata Alan.
Karena itu, Alan dan Hubert meminta pemerintah daerah (Pemda) Nagekeo segera mengatasi hal tersebut. Sebab, sangat mengganggu kenyamanan bagi pasien.
“Pasien mau sembuh bagaimana, kompleks RSUD Aeramo sangat jorok. Rumput tidak pernah bersih, tambah lagi kotoran hewan berserakan di dalam kompleks RSUD,” ujar Alan.
Sementara itu, Kepala Desa Aeramo Seravinus Mena mengatakan pihaknya sudah memberitahukan kepada warganya untuk menertibkan dan mengikat hewan peliharaan mereka.
Namun warga tetap bersikeras dan tidak peduli arahannya.
“Seandainya ada UU yang mengatakan bahwa kepala desa bisa tembak mati hewan yang berkeliaran, mungkin kepala desa Aeramo yang pertama lakukan hal itu,” tegas Seravinus.
Sementara Kepala Puskesmas Danga Claudia Pau saat hendak dikonfirmasi media ini sedang tidak berada di tempat karena sedang berduka. (Arkadius Togo/VoN)