Labuan Bajo, Vox NTT- Keluarga wisatawan asal Singapura Rinta Paul Mukkan yang hilang saat menyelam di Gili Lawa, Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) mengerahkan satu helikopter untuk membantu pencarian korban, Sabtu (15/7/2017).
Rinta Paul Mukkan merupakan wisatawan asal Singgapura yang dilaporkan hilang saat menyelam bersama 15 rekannya di Gili Lawa, Perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Kamis (13/7/2017) pukul 11. 30 Wita. Korban menyelam di Kawasan TNK dengan menggunakan Kapal KM. Seamore Papua.
Pencarian menggunakan helikopter menjadi langkah yang diambil pihak keluarga. Hari ini merupakan hari ketiga bagi Tim SAR bersama Tim gabungan yang terdiri dari Kodim 1612 Manggarai, Polres Mabar dan Pos AL Labuan Bajo melakukan pencarian.
Sebelumnya Tim SAR bersama tim gabungan itu melakukan pencarian di seputar tenggelamnya korban dengan mengunakan speedboat, Kapal SAR, dan Kapal wisata milik masyarakat sekitar Labuan Bajo, bahkan kapal nelayan.
PIC Labuan Bajo Tim Percepatan Destinasi Prioritas Pariwisata Kementerian Pariwisata, Shana Fatina, Sabtu (15/7/2017) mengatakan pencarian dengan mengunakan helikopter dimulai pukul 11.00 Wita.
Baca:
Proses pencarian dengan menggunakan helikopter ini dipimpin langsung oleh Tim keluarga, serta gabungan Tim SAR.
Termasuk di dalamnya gabungan tim lokal yang terdiri dari para dive master dan operator kapal yang menguasai lokasi selama bertahun-tahun.
“Pencarian menggunakan helikopter akan berlangsung menyusuri daerah kisaran lokasi di Perairan Gili Lawa dan kemungkinan letak arus membawa korban, ” kata Shana.
Dia mengatakan kakak kandung korban bernama Roy Mukkan sudah tiba di Labuan Bajo, Kamis 14 Juli 2017. Keluarga berharap Rinta Paul Mukkan ditemukan dalam pencarian hari ketiga ini.
“Target keluarga korban sekarang menemukan Rinta terlebih dahulu. Fokus pada itu saja, ” ujar Shana.
Sementara itu, Kepala Unit SAR Labuan Bajo, Edi mengaku selain pencarian mengunakan helikopter, Tim SAR dan tim gabungan tetap mencari dengan mengunakan speedboat dan Kapal SAR di seputar lokasi hilangnya korban. (Gerasimos Satria/VoN)