Labuan Bajo, Vox NTT– Sedikitnya Lima Kelompok Tani (Poktan) di Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) menolak Bantuan Sosial (Bansos) Dinas Pertanian untuk program Budidaya Padi Hazton.
Kelima kelompok itu yakni, Poktan Kope Holes, Bantang Cama Wae Nakeng, Bantang Cama Wae Bangka, Bina Usaha dan Mekar Jaya.
Kepada Vox NTT, Ketua Poktan Kope Holes, Donatus Hambur, Selasa (18/7/2017) mengatakan anggota Poktan menolak lantaran padi Hazton untuk wilayah Lembor tidak cocok di tanam pada Musim Tanam (MT) II.
Hal ini kata dia disebabkan karena pada MT II volume air di persawahan Lembor menurun, sedangkan untuk padi Hazton sendiri membutuhkan suplay air yang banyak.
Karena itu, lanjut dia para petani mengalami kerugian jika padi jenis ini dipaksakan tanam, karena tidak akan mendapatkan hasil sebagaimana yang diharapkan.
“Maunya Padi Hazton di tanam pada MT I karena saat itu air irigasi di bantu dengan air hujan, ” tutur Hambur.
Alasan lain kata Hambur karena sejumlah item bantuan, seperti obat-obatan yang tidak sesuai dengan kebutuhan para petani.
Selain itu menurutnya, Poktan dan para petani juga menginginkan agar pupuk urea dimasukan dalam item bantuan. Namun, tidak diakomodir oleh pihak Dinas Pertanian.
“Kami ingin beberapa obat-obatan dalam bantuan itu di ganti dengan pukuk urea dan OPK, tapi mereka tidak mau” Katanya.
Hambur menambahkan pada saat sosialisasi awal Bansos itu pihaknya dilibatkan oleh pihak Dinas Pertanian Kabupaten Mabar.
Namun belakangan para poktan tidak dilibatkanlagi sehingga Rencana Usaha Kelompok (RUK) di buat oleh Dinas Pertanian sendiri. Padahal awalnya, Poktan sendiri yang membuat RUK itu.
“RUK kedua di buat oleh Dinas Pertanian mabar, Kami tidak dilibatkan, ” katanya.
Sejumlah petani inipun berharap agar kedepannya pihak dinas pertanian Mabar dapat meningkatkan kordinasi dengan semua poktan di Mabar, agar kejadian serupa tidak terulang lagi sehingga petani tidak dikorbankan dan selalu melibatkan Poktan dalam pembuatan RUK.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Mabar, Angelus Apul mengaku pihaknya terpaksa mengalihkan Bansos untuk Lima Poktan di Lembor untuk kecamatan lain.
Diapun mengaku belum mengetahui alasan tolaknya Bansos tersebut. (Gerasimos Satria/VoN)