Mbay, Vox NTT- Di Kabupaten Nagekeo hingga kini masih banyak koperasi yang belum berbadan hukum. Statusnya masih pra koperasi.
Pra koperasi adalah bentuk kegiatan dengan berbagai macam persiapan yang secara khusus mengupayakan untuk dapat mendirikan sebuah koperasi yang berbadan hukum.
Wakil Bupati Nagekeo, Paul Nuwa Veto membeberkan di kabupaten itu memiliki 457 koperasi.
Rinciannya, sebanyak 81 koperasi bersetatus badan hukum dan 376 koperasi berstatus pra koperasi.
Dari sekian koperasi itu jumlah anggotanya sebanyak 64.837 orang dan pengurus dan pengawas berjumlah 1.758 orang. Dan, total aset koperasi berjumlah Rp 236.787.286.532.
Wabup Veto menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada acara pembukaan HUT Koperasi ke-70 tingkat Provinsi NTT di di Lapangan Berdikari Danga-Nagekeo, Kamis (27/7/2017).
Dia menjelaskan, hasil penilaian dan interpretasi data tersebut menunjukkan secara kuantitatif Kabupaten Nagekeo berada dalam zona hijau
Hal itu menandakan pergerakan ekonomi di tengah masyarakat sungguh sesuai dengan amanat nilai ideologi ekonomi Indonesia.
Namun, lanjut Veto, secara kualitatif Kabupaten Nagekeo berada pada zona merah karena masih mengalami permasalahan mendasar.
Permasalah itu yakni, tingkat kematangan kehidupan berkoperasi yang berbeda-beda diantara komponen koperasi yang satu dengan yang lain.
Dikatakan, dari data itu juga menunjukkan perkembangan koperasi di Kabupaten Nagekeo sudah cukup baik.
Peningkatan jumlah anggota, peningkatan aset, maupun omset koperasi mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
Menurut Veto kesadaran masyarakat untuk berkoperasi pun semakin tinggi.
Hanya saja, kualitas pemahaman terhadap koperasi perlu mendapat perhatian khusus.
Masih banyak koperasi yang belum berhasil karena memiliki permasalahan interen dan kesulitan permodalan, serta persoalan organisasional lainnya.
Selain itu lanjut Veto, adanya persepsi negatif dan pandangan pesimis sebagian masyarakat terhadap peran fungsi koperasi.
Hal tersebut tentu saja menjadi tantangan besar yang dihadapi koperasi saat ini.
“Pemerintah kabupaten Nagekeo selaku pembina koperasi, bersama seluruh gerakan koperasi secara bersama-sama terus berupaya untuk mengurangi prosentasi tingkat pemahaman terendah dan menengah dan meningkatkan pemahaman tertinggi,” pintanya. (Arkadius Togo/AA/VoN)