Borong, NTT- Saya tidak mendapatkan ini dengan bermimpi atau berpikir tentang hal itu. Aku sampai di sini dengan melakukan hal itu.
Ungkapan Estee Lauder, co-founder Estée Lauder Companies tersebut cocok digambarkan dalam perjuangan Iren, Putri Pariwisata NTT 2017.
Pemilik nama lengkap Iren Alexiandria Garu itu menjadi the winner dalam audisi Putri Pariwisata NTT 2017 tidak hanya sekedar bermimpi atau berpikir belaka.
Namun tentu saja, ia berusaha dengan menggunakan seluruh kekuatannya untuk memenangkan audisi yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT pada akhir Juli lalu.
Siapa yang menyangka, utusan Kabupaten Manggarai Timur (Matim) itu mampu mengalahkan 20 putri terbaik utusan dari berbagai daerah di NTT.
Padahal, Iren sendiri hanya bertamatkan Diploma 3 Kebidanan di Poltekes Kebidanan Kupang.
Bagi wanita kelahiran Kupang, 23 Juli 1993 itu kesuksesan memang bukan perkara mudah. Kesuksesan butuh kerja keras dan perjuangan berdarah-darah.
Berkat ketekunan dan perjuangannya, Iren resmi mendapatkan Mahkota pada malam Grand Final Putri Pariwisata Indonesia-NTT 2017 yang digelar di Atrium Lippo Plaza Kupang, Sabtu 29 Juli lalu.
Sebelum mendapatkan mahkota putri NTT 2017, putri pertama dari dua bersaudara pasangan Stephanus Garu dan Aloysia Amur itu bekerja menjadi penyiar di Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Matim.
Ia bekerja sebagai Tenaga Harian Lepas (THL) di kantor radio yang berlokasi di Golo Lada, Kota Borong-Matim itu.
Seiring perjalanannya, wanita asal Borong-Matim itu mengikuti ajang pemilihan Putri Pariwisata Matim.
Selanjutnya, dia mengikuti audisi yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT pada akhir Juli lalu.
Saat konferensi pers di Kantor Bupati Matim, Rabu (2/8/2017), Iren tampak tidak angkuh dengan keberhasilan yang diraihnya.
Buktinya, ia tidak segan-segan menyampaikan bahwa dirinya menjadi pemenang audisi putri pariwisata NTT 2017 berkat dukungan dari semua pihak.
Itu terlebih khusus Pemkab Matim yang memberikan izin untuk mengikuti ajang audisi tersebut.
Sebelumnya pula, kata dia, Pemkab Matim telah memberikan pembekalan yang luar biasa, sehingga menjadi sang juara dalam kompetisi itu.
“Saya sangat bersyukur karena terpilih sebagai putri pariwisata provinsi NTT 2017. Saya merasa tidak percaya menjadi juara karena kontestan lainnya juga sangat-sangat hebat. Sehingga Agustus ini akan mewakili NTT ke tingkat nasional untuk pemilihan Putri pariwisata Indonesia,” ujar wanita berparas cantik itu.
Saat ini Iren, sedang bekerja untuk memperjuangkan mimpinya menjadi putri pariwisata Indonesia nanti.
Ia pun berkomitmen untuk terus mempromosikan pariwisata NTT dan Matim di mata dunia, sehingga diketahui publik.
Iren juga membeberkan kiat-kiat yang akan dilakukannya untuk mempromosikan pariwisata di Matim.
Gerakannya antara lain; mengunjungi sekolah-sekolah untuk mengajak generasi muda agar bekerja sama dengan pemerintah untuk bersama-sama mempromosikan potensi wisata di Matim.
Kemudian, akan membangun kerja sama dengan pihak swasta untuk mempromosikan potensi wisata di Matim.
Selain itu, terus mempromosikan potensi-potensi wisata Matim melalui media sosial, media online, dan media cetak.
Karena bagi dia tanpa media sebagus dan seindah apa pun potensi wisata tidak akan diketahui publik tanpa bantuan media massa.
“Peran media sangat penting dalam mempromosikan pariwisata di Matim. Baik untuk tingkat nasional maupun tingkat nasional,” ungkap Iren.
Dia juga hendak mempromosikan wisata kuliner dan mengajak semua pihak untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan. Hal itu agar turis bisa betah dan menikmati keindahan keanekaragaman budaya dan wisata alam di NTT. (Nansianus Taris/Editor: Ardy Abba/VoN)
Biodata:
Nama: Iren Alexandria Garu
Tempat Tanggal Lahir: Kupang, 28 Juni 1993
Pendidikan: SDK Santa Familia Kupang, SMPK Immaculata Ruteng, SMAN 7 Kupang, Akademi Kebidanan Poltekes Kupang
Pekerjaan: Penyiar RSPD Matim- sampai sekarang.
Nama Orangtua: Stephanus Garu (PNS) dan Aloysia Amur (Swasta)
Alamat Rumah: Kompleks Pasar Borong-Matim