Kupang,Vox-NTT- Video yang diunggah oleh akun facebook Wellem Kale III mengenai Pernyataan Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI, Viktor Laskodat saat acara deklarasi dan pelantikan pengurus DPD II Nasdem di Aula Alfa Omega, Tarus, Kabupaten Kupang, Rabu (2/8/2017) menjadi viral di media sosial.
Dalam video itu, Viktor Laiskodat menyebut warga NTT harus memilih calon Gubernur dari partai Nasdem dan jangan memilih calon dari beberapa partai-partai besar yang mendukung ormas radikal. Empat partai yang disebutkan Viktor yakni, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS dan PAN.
“Ada kelompok-kelompok ekstrimis yang mau bangun negara Khilafah. Khilafah itu tidak mau adanya NKRI. Celakanya, partai-partai pendukungnya ada di NTT. Partai pertama, Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN,” kata Viktor dalam video tersebut.
Menanggapi pernyataan itu, anggota DPR RI, sekaligus bakal calon Gubernur NTT Beny K. Harman Bersama pengurus pusat dan Pengurus DPD Partai Demokrat NTT langsung menggelar konferensi pers di Wisma Harapan Baik, Kelurahan Kayu Putih, Kota Kupang, Kamis (3/8/2017).Menentang keras pernyataan Viktor Laiskodat tersebut. “Pernyataan-pernyataan seperti itu sangat tidak pantas disampaikan di NTT yang memiliki rasa toleransi yang tinggi. Saya menilai pernyataan ini ada muatan politik menjelang Pilgub NTT. Saya minta masyarakat NTT agar tidak terprovokasi dengan pernyataan ini,” ujar BKH.
Menurut BKH, pernyataan itu merupakan penzoliman dan fitnah terhadap tokoh-tokoh politik dari partai Demokrat di NTT dan Partai Demokrat sendiri yang Nasionalis Religius.
Pada kesempatan itu juga Wasekjen DPP Partai Demokrat, Rachland Sidhik mengemukakan tuduhan itu merupakan upaya sistematis partai lain untuk menghancurkan Partai Demokrat di NTT dan Partai Demokrat nasional pada umumnya.
“Ini upaya mereka yang membenci Partai Demokrat untuk menjauhkan masyarakat NTT dari Demokrat,” tegas Rachland.
Ketua DPP Partai Demokrat, Kastorius Sinaga menambahkan, Demokrat dari tingkat nasional hingga daerah selalu mendukung setiap ikhtiar pemerintah untuk menutup pintu terhadap tumbuh kembangnya ormas radikal di masyatakat yang secara tegas menolak ideologi Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan anti kebhinekaan.
Sinaga berharap, masyarakat NTT untuk tetap tenang menjaga perdamaian dan keharmonisan dengan tidak terprovokasi oleh pernyataan politik dari tokoh tertentu yang hendak mengganggu keharmonisan masyarakat NTT.(HJ/VoN).