Borong, Vox NTT-Para Orangtua murid SDI Wae Paci Kecamatan Lamba Leda Kabupaten Manggarai Timur (Matim) siap melaporkan Kepala Sekolah (Kepsek), Mateus Nabu ke Kejari Manggarai.
Kepsek Mateus segera dilaporkan karena diduga telah melakukan penyelewengan dan pungutan liar (pungli) dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) tahun anggaran 2015 dan 2016.
Baca: Kepsek SDI Wae Paci Lamba Leda Diduga Lakukan Pungli Dana PIP
Hal itu tertuang dalam surat tuntutan orangtua siswa yang salinannya diterima VoxNtt.com.
Orangtua murid SDI Wae Paci menyatakan apabila tuntutan pertanggungjawaban tidak disikapi, maka dalam waktu dekat mereka melaporkan kasus dugaan tersebut ke pihak Kejari Manggarai di Ruteng.
Dalam tuntunannya pula, orangtua murid meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Matim agar tidak mudah mempercayai klarifikasi Kepsek Mateus beserta UPTD Kecamatan Lamba Leda.
Dinas PK Matim harus sesegera mungkin turun tangan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Selain itu, orangtua siswa meminta Dinas PK Matim agar mememerintah Kepsek Mateus untuk mengembalikan dana pungli.
Selanjutnya, para orangtua siswa mendesak Dinas PK Matim agar segera memutasikan Kepsek Mateus dari SDI Wae Paci. Tindakan itu dilakukan agar situasi internal dan proses pembelajaran di sekolah tetap aman.
Para orangtua siswa SDI Wae Paci yang menuntut hal tersebut, yakni Benediktus Djau, Thomas Dut, Sebas Mudin, dan Marianus Atsuan.
Selain datang mengadu ke Dinas PK Matim, mereka juga mendatangi Kantor DPRD Matim untuk memerotes ulah Kepsek Mateus, Senin (21/8/2017).
Di kantor dewan, mereka diterima oleh Ketua DPRD Lucius Modo, Wakil Ketua Fil Jiman, dan pihak Dinas PK Matim.
Benediktus Djau, juru bicara (jubir) orangtua siswa menyampaikan dan menyerahkan surat tuntutan mereka kepada Ketua DPRD Matim, Lucius Modo.
“Kami datang ke sini untuk menyampaikan dan memperjuangkan hak orangtua siswa. Kami meminta Pemerintah Kabupaten Matim segera menindak tegas Kepsek SDI Wae Paci,” tegas Benediktus.
Kata Benediktus, memang pada tanggal 16 Agustus lalu sudah dilakukan pertemuan klarifikasi oleh Kepsek dan UPTD kecamatan Lamba Leda bersama orangtua murid. Namun pertemuan tersebut tidak ada titik temu.
“Waktu itu kami tidak terima. Kami semua memilih walk out dari pertemuan klarifikasi itu. Karena tidak sesuai dengan harapan,” tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Matim, Lucius Modo langsung memanggil dan meminta pihak Dinas PK untuk menanggapi pengaduan orangtua siswa SDI Wae Paci.
“Silahkan, pihak dinas menanggapi apa yang mereka sampaikan ini. Soalnya yaitu terkait permintaan mutasi, pungli, dan dana bantuan PIP yang tidak dicairkan dan tidak dibagikan ke siswa penerima,” kata Lucius dalam pertemuan itu.
Pihak Dinas PK Matim melalui Kasubag Kepegawaian, Benediktus Fir kepada orangtua siswa berjanji akan menindaklanjuti tuntutan itu.
“Kami di Dinas, setelah mendapatakn pengaduan ini, tentu kita akan ke usulkan ke Bupati terkait pergantian Kepsek. Tetapi tidak bisa sekarang. Semuanya butuh proses. Kita diharapkan bersabar,” kata Benediktus.
“Esok, kami panggil Kepseknya untuk minta pertanggungjawabkan itu,” tambah dia. (Nansianus Taris/AA/VoN)