Labuan Bajo, Vox NTT-Sedikitnya 50 petani kedelai yang tergabung dalam Lima Kelompok Tani (Poktan) di Desa Ngilat, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) membutuhkan mesin pompa air.
Lima Poktan tersebut yakni Tunas Harapan, Sukamaju, Lamba Nanga, Restu Ibu dan Karya Bersama. Mereka menggarap lahan seluas 50 Hektar Area (Ha).
Para petani kedelai di Ngilat mengaku selama ini kekurangan air saat kedelai tumbuh. Para petani terpaksa menyewa mesin pompa air milik warga lainnya dengan biaya 100 ribu rupiah per hari.
“Kami kewalahan mesin pompa air, kami terpaksa sewa mesin pompa, “tutur Adrianus Jehadit, Ketua Poktan Suka Maju kepada VoxNtt. com, Senin (21/8/2017).
Adrianus mengaku rata-rata hasil panen kedelai pada kelompoknya sebanyak 700 Kg hingga 1 Ton lebih setiap orang.
Jika tidak terkendala air, maka dipastikan setiap petani dapat memanen 1, 5 Ton dengan luas area 1 Ha.
“Kita ambil air di Kali Wae Tuku dengan mengunakan mesin pompa air yang disewa, ” ujarnya.
Dia berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar agar memberi sumbangan mesin pompa air kepada setiap kelompok. Hal itu bertujuan agar para petani tidak lagi menyewa dengan harga yang mahal serta kebutuhan air untuk tanaman kedelei terpenuhi.
Sementara itu, Ketua Poktan Tunas Harapan, Agustinus Munjal juga mengeluhkan tidak adanya mesin pompa air.
“Kita sewa mesin pompa. Kita sendiri juga yang beli bensin dan beli rokok untuk yang mengurus mesin pompa air itu, ” ujar Agustinus.
Menanggapi keluhan itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Prasarana dan Sarana Pertanian Kabupaten Mabar, Fatinci Reynaldi mengatakan untuk bantuan mesin pompa air hanya diberikan untuk luas area 10 sampai 25 Ha.
Dia meminta para Poktan agar membuat proposal untuk keperluan mesin pompa itu. Nantinya proposal tersebut akan diteruskan ke Pemerintah Propinsi (Pemprop) dan Pemerintah Pusat (Pempus).
“Kita tidak janji, Poktan buat dulu proposal bantuan mesin pompanya, ” katanya. (Gerasimos Satria/VoN)