Maumere, Vox NTT- Dari 25 Puskesmas yang ada di Kabupaten Sikka, 23 di antaranya belum terakreditasi. Dua puskesmas yang sudah terakreditasi yakni Puskesmas Nele dan Puskesmas Magepanda.
Anggota Komisi 1 DPRD Sikka dari Fraksi Gerindra, Fabianus Toa mempertanyakan komitmen Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Dalam reses saya pada Agustus lalu, saya temukan bahwa puskesmas-puskesmas kita belum diakreditasi. Bahkan sebagian besar puskesmas belum memiliki sertifikat tanah, atau pun Izin Mendirikan Bangunan (IMB),” terang Toa kepada VoxNtt.Com, Senin (11/9/2017) di Kantor DPRD Sikka.
Menurutnya sesuai dengan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014, tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, mewajibkan adanya akreditasi untuk menilai standar pelayanan setiap puskesmas.
“Kalau belum terakreditasi, artinya belum memenuhi stadar fasilitas kesehatan yang semestinya,” ungkap Toa.
Oleh karenanya, dia menghimbau Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka agar mempercepat proses akreditasi, dan melengkapi segala keperluan yang berkaitan dengan akreditasi.
“Anggaran untuk akreditasi juga harus dipersiapkan, sehingga tidak membebani Puskesmas. Ada informasi di salah satu kecamatan yang melakukan akreditasi tahun sebelumnya, Puskesmas harus menggunakan uang sendiri bahkan camat pun ikut membantu membiayai kekurangan dengan uang pribadi,” tegasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Dedy Benyamin membenarkan hal tersebut ketika ditemui oleh VoxNtt.Com di ruangan kerjanya, Jumad (8/9/2017) lalu.
Dikatakannya tahun 2016 terdapat 3 puskesmas yang mengikuti program akreditasi yaki Nele, Magepanda dan Paga. Akan tetapi, dari 3 puskesmas tersebut hanya 2 yang lolos semetara Puskesmas Paga belum lolos akreditasi.
Tahun ini akan ada 6 puskesmas yang mengikuti program akreditasi. Bila belum terakreditasi maka akan berdampak, salah satunya terhadap pembayaran kapitasi jasa pelayanan JKN-KIS.
“Tujuannya akreditasi ini untuk peningkatan mutu pelayanan, dan transparansi pengelolaan puskesmas,” ungkap Benyamin. (Are De Peskim/VoN)