Ruteng, Vox NTT- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng mendesak Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur (Pemkab Matim) segera memperbaiki Tembok Penahan Tanah (TPT) di Jembatan Wae Laing.
TPT jembatan yang berlokasi di Wae Laing, Kampung Lompong, Desa Golo Lembur, Kecamatan Lamba Leda itu ambruk setelah hujan mengguyur pada 23 November lalu.
“Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng St Agustinus mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Manggarai Timur berkoordinasi dengan pihak kontraktor untuk segera memperbaiki TPT Jembatan Wae Laing,” ujar Ketua Presidium PMKRI Ruteng, Dionisius Upartus Agat kepada VoxNtt.com, Sabtu (09/12/2017).
Desakan Patris tersebut, setelah sebelumnya Plh. Kepala Dinas PUPR Matim, Yosep Marto mengatakan kerusakan itu masih menjadi tanggung jawab kontraktor yang mengerjakan proyek Jembatan Wae Laing.
Baca: TPT Jembatan Wae Laing Ambruk, Begini Respon Dinas PUPR Matim
Apalagi lanjut dia, jalur Benteng Jawa menuju Lamba Leda bagian timur itu merupakan jalur vital untuk pergerakan ekonomi masyarakat. Jika tidak segera diperbaiki, maka ruas jalan itu terancam putus total.
“Perbaikan TPT penting dan mendesak, untuk melancarkan kembali aktivitas warga pengguna jalan,” tukas Patris.
Dia juga berharap agar perbaikan kualitas bangunan dan pekerjaan mesti ditingkatkan, sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, Pantauan VoxNtt.com, TPT kurang lebih setinggi tiga meter sebelah barat Kali Wae Laing tersebut pecah dan ambruk.
Sebagian sisa tembok dan batu hanyut terbawa banjir. Batu-batu yang lain juga masih tersisa di dasar Kali Wae Laing.
Selanjutnya, bahu jalan Benteng Jawa-Bawe terancam putus total jika TPT yang ambruk tersebut tidak segera diperbaiki.
Sejumlah warga Kampung Lompong saat berbincang-bincang dengan VoxNtt.com di lokasi mengatakan, hujan yang mengguyur Kamis kemarin itu sejak pukul 13.00 Wita hingga sore hari.
Baca: Hujan Lebat, TPT Jembatan Wae Laing Ambruk
Hujan yang lebat tersebut menyebabkan Kali Wae Laing mengalami banjir besar. Bahkan, TPT yang dibuat bersamaan dengan jembatan Wae Laing pada tahun 2016 lalu tersebut ambruk.
Warga berharap agar Pemkab Matim segera memperbaiki TPT yang ambruk tersebut agar jalan Benteng Jawa-Bawe tidak terganggu.
Untuk diketahui, TPT yang ambruk tersebut merupakan satu paket pembangunan dengan Jembatan Wae Laing pada tahun 2016.
Pembangunan jembatan yang dikerjakan CV Gondang tersebut telah menelan anggaran Rp 2.045.360.000.
Anggarannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) induk Matim tahun anggaran 2016.
Penulis: Adrianus Aba