Maumere, Vox NTT- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) cabang Maumere menyebut adanya kemungkinan Polres Sikka merekayasa kuitansi. Hal ini terkait pemanfaatan Dana Pengamanan Pilkada Sikka 2018.
“Ada rekayasa kuitansi, misalnya untuk biaya makan yang harusnya Rp 30.000 menjadi Rp 87.000. Pertanyannya warung atau tempat makan mana di Maumere yang jual nasi satu bungkus semahal itu?” ungkap Ketua PMKRI Maumere, Benediktus Rani dalam dialog dengan DPRD Sikka, Rabu (29/8/2018).
Selain itu, ada kejanggalan lain yakni pemanfaatan dana tersebut. Dana sebesar Rp 5.895.012.000 tersebut hanya dimanfaatkan sebesar Rp 853.000.000 untuk 426 personel. “Ini merupakan hasil investigasi PMKRI. Kita wawancara langsung dengan sumber-sumber terpercaya,” ujarnya.
Oleh karena itu, PMKRI mendesak DPRD Sikka agar memanggil Kapolres Sikka, AKBP Rickson Situmorang, S.IK untuk memberikan klarifikasi. Selain itu, DPRD juga dituntut membentuk Pansus untuk menyelidiki pemanfaatan dana tersebut.
Sementara itu, Ketua DPRD Sikka, Gorgonius Nago Bapa menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti pengaduan PMKRI. “Kita akan menindaklanjuti sesuai dengan mekanisme yang ada di institusi ini. Ini sifatnya praduga dan karenanya kami minta teman-teman PMKRI agar melengkapi data-data,” tegasnya.
Penulis: Are De Peskim
Editor: Boni J