*Diana Merna
Si kecil berkulit hitam masih menanti di tepian jalan
Wajanya lusuh, muram di bawah lampu jalan yang suram
Cahayanya redup, tak mampu menghangatkan apa
Lampu jalan memang selalu begitu, tak peduli sepi, tak gubris ramai
Waktu hari hampir usai
Si kecil masih berdiri sambil menjinjing koran hari ini
Menanti pembeli yang hilir mudik pergi, namun tak menepi
Kendaraan sudah mulai sepi
Bocah itu tertunduk letih menatap koran di pangkuannya
Dia akhirnya pulang ke rumah dengan tangan hampa
Tatapan lampu jalan menerang di matanya
Menandai perihnya kehidupan di kota Kasih.
Diana Merna, Mahasiswa Prodi Fisika, Universitas Nusa Cendana, Kupang