Kota Kupang, VoxNtt.com-Misteri kopi maut Mirna sampai kini terus memantik simpati publik termasuk warga di kelurahan Oebobo, Kota Kupang, NTT. Ibu Merry (58) salah satu tetangga yang langsung berhadapan dengan kantor VoxNtt.com mengaku terus mengikuti jalannya sidang kopi maut ini hingga edisi yang ke-25. Ia mengaku penasaran dengan drama akhir misteri kematian di balik kopi yang menewaskan Wayan Mirna Salihin.
“Beta (saya) nonton terus na, penasaran sa dengan hasil akhirnya” katanya
Tak hanya Ibu Merry, Ibu Shanty (tetangga Ibu Merry) juga ternyata mengikuti perkembangan kasus ini. Menurutnya ada banyak kejanggalan dalam kasus ini yang harus dibuktikan. Ia juga mengaku penasaran siapa pelaku yang sebenarnya atas kematian Mirna.
“Maunya Jesika dihipnotis sa supaya dia jujur” kata ibu yang mengisi waktu sambil berjualan kue ini.
Memasuki sidang ke-26, tiga hakim yang memimpin sidang itu memang belum berani memberikan kesimpulan terkait siapa yang memasukan sainida di kopi yang menyebabkan kematian Mirna Salihin pada 6 Januari 2016 lalu.
Misteri itu terus mengundang sejuta tanya. Salah satu pertanyaan yang masih mengganjal benak publik adalah alasan Jesika (terdakwa) membuang celana yang ia pakai setelah kejadian.
Pada persidangan hari ini, Rabu, 28/09/2016, Jesika akhirnya angkat bicara terkait misteri celana itu.
“Celananya robek pas naik ke mobil Arief (Sumarko, suami korban) ketika mau membawa Mirna ke rumah sakit,” katanya dalam siaran lagsung Kompas TV di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Jessica mengatakan bahwa celana itu robek di bagian dalam paha dan baru menyadarinya itu ketika membuka celana di rumah.
“Kemudian saya taruh di tempat pakaian kotor. Pembantu saya bilang celananya robek lalu saya suruh buang. Kemudian pembantu bilang sudah direndam. Dan saya tidak mempedulikannya lagi,” kata dia.
Jaksa penuntut umum lantas bertanya mengapa celana yang robek tersebut tidak dijahit.
“Celana saya banyak, pak,” jawab Jessica.
(Fandy/VoN)