VoxNtt.com-Rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga arus Selat Gonsalu dan jembatan Pancasila Palmerah sejauh ini sudah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan Pemerintah Belanda di Negeri Kincir Angin itu pada 22 April 2016 lalu.
Namun, mega proyek yang menghubungkan Pulau Flores dan Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur, NTT ini masih terganjal lelang pra studi kelayakan (feasibility study/FS).
“Kemungkinan tahun ini belum bisa dilakukan ground breaking atau peletakan batu pertama, karena lelang pra FS gagal,” ujar Gubernur NTT, Frans Lebu Raya. seperti dilansir ANTARA News di Kupang, Sabtu. 01/10/2016.
Proyek pembangunan jembatan layang sekira 800 meter itu, menurut dia, akan dilakukan sekaligus dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga arus laut di Selat Gonsalu berkapasitas 300 Mega Watt (MW).
Frans mengatakan, telah menerima laporan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bahwa lelang pra FS jembatan Pancasila Palmerah gagal dilakukan karena para peserta lelang tidak ada yang memenuhi syarat.
“Masih akan dilakukan pelelangan ulang, tetapi karena waktunya yang terbatas, maka peletakan batu pertama dimulainya pembangunan kemungkinan tidak bisa dilakukan tahun 2016,” katanya.
Menurut dia, jika Presiden Jokowi dapat menghadiri puncak Hari Nusantara di Lembata, sekaligus ke Flores Timur, maka proyek tersebut bisa diluncurkan. (VoN)