Orang Manggarai belum dikatakan makan kalau belum makan nasi, hal itu yang menyebabkan beras menjadi idola padahal ada masih banyak pangan lokal yang kandungan gizinya tinggi.
Borong, VoxNtt.com-Bupati Manggarai Timur Drs. Yoseph Tote M.Si menyampaikan fenomena sosial ini saat puncak Hari Pangan Dunia (HPS) tingkat kabupaten Manggarai Timur di Paroki Lawir, Jumat (21/10).
Bupati Tote pada kesempatan itu mengajak masyarakat Manggarai Timur untuk kembali melihat pangan lokal seperti jagung, lempang, sela, uwi, tese,dan teko (keladi) yang memiliki kandungan gizi tinggi.
Pangan lokal ini, demikian Tote, memiliki hubungan dengan 3 (tiga) komponen utama ketahanan pangan yang disampaikan World Health Organization (WHO) yakani ketersediaan pangan, akses pangan dan pemanfaatan pangan.
“Ketiga komponen ini berhubungan dengan pencapaian pembangunan guna mengatasi kerawanan pangan dan kemiskinan, dengan fokus peningkatan ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga” jelasnya di hadapan ratusan peserta yang hadir dalam acara itu.
Acara ini juga diwarnai dengan berbagai kegiatan seperti pasar pangan, jajanan kreatif, lomba stand pameran, lomba asa terampil, lomba unjuk tangkas, lomba duta pangan lokal, lomba giring bola dengan terung dan lomba lari karung.
Kegiatan HPS yang dilaksankan selama tiga hari dengan Peserta HPS berasal dari sembilan kecamatan, BPK, PKK, KTNA, Utusan Gapoktan dan Poktan.
Pantauan VoxNtt.com pada Puncak HPS diawali penjemputan Bupati dan rombongan dilanjutkan diskus dalam forum Lonto leok terkait rencana ketahanan pangan ke depan. Setelah selesai diskusi Bupati bersama seluruh peserta HPS mengunjungi stand pameran pangan lokal.
Hadir dalam puncak HPS Bupati Matim Yoseph Tote, ketua PKK Maria Yosefina Tote, Ketua DPRD Lucio Modo, Wakil ketua DPRD Gongorius Bajang, pimpinan SKPD, Para Camat, Kepala Desa, Pastor Paroki Lawir Romo Rofinus Abin Pr, peserta HPS dari sembilan kecamatan.