Maraknya bursa taruhan atau judi antara pendukung para calon kepala desa sangatlah sensitif dan rawan akan konflik
Ruteng, VoxNtt.com- Fenomena praktek perjudian disinyalir menjadi salah satu potensi konflik dalam pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Manggarai yang berlangsung 1 November 2016 mendatang.
Hal tersebut berdasarkan pemetaan sementara dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Manggarai.
Aleks Mahu, Kaban Kesbangpolinmas Manggarai kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (24/10/2016) mengatakan, berdasarkan pantauan sementara di 42 desa yang menyelenggarakan Pilkades serentak sudah tercium sinyal taruhan pemenang oleh para penjudi.
Menurutnya, maraknya bursa taruhan atau judi antara pendukung para calon kepala desa sangatlah sensitif dan rawan akan konflik.
Karena itu, sinyal awal ini perlu diantisipasi oleh para penyelenggara pesta Pilkades, aparat keamanan, dan pemerintah Kabupaten Manggarai.
Sebagai salah satu langkah awal mengantisipasi konflik akibat berjudi, kata Aleks, pihaknya sering menyampaikan himbauan pada beberapa pertemuan di desa-desa. Kesbangpolinmas mengarahkan agar tidak bermain judi pada moment pesta demokrasi masyarakat desa itu.
Hasil pantauan lain yang berpotensi konflik, demikian Aleks, yaitu para calon di beberapa desa masih ada hubungan keluarga dekat, bahkan kakak dan adik kandung.
Ia menyebut di Desa Bangka Ruang-Kecamatan Rahong Utara, misalnya, dari 4 calon kepala desa dua diantaranya kakak dan adik kandung. Meraka ialah Angglus Lahat dan Marsel Jangus.
Fenomena serupa juga terjadi di Desa Longko-Kecamatan Wae Ri,i. Dua calon di sana masih ada hubungan keluarga yang sangat dekat.
Selanjutnya, kata Aleks, di Desa Bajak-Kecamatan Reok. Di sana ada lima calon kepala desa yang bertarung, satu di antaranya calon petahana.
“Ada sedikit soal yang terjadi yaitu masalah pembangunan gedung PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), dimana warga lain menolak pembangunan gedung tersebut yang sudah dibahas dalam musyawarah desa,” terang Aleks.
Ia mengharapkan, beberapa potensi konflik yang berhasil dicium tersebut hendaknya menjadi perhatian semua pihak untuk menyusun langkah-langkah antisipatif. (AA/VoN)