Kota Kupang, VoxNtt.com-Sedikitnya ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Cipayung plus Kota Kupang, menggelar aksi damai ke Mapolda NTT Senin (31/10/2016). Para mahasiswa Cipayung ini tiba di pintu gerbang Mapolda NTT sekitar pukul 11.30 Wita.
Kehadiran para mahasiswa ini untuk menyampaikan aspirasi terkait dugaan represif yang dilakukan oknum anggota polisi pada aksi di Kejati NTT tanggal 28 Oktober 2016 lalu.
Bagi mereka, pemukulan oleh aparat kepolisian merupakan repsentasi dari orde baru dimana polisi justru menjadi alat Negara untuk membendung sikap kritis mahasiswa.
“Kami selaku mahasiswa mengutuk keras aksi represif oknum polisi yang membunuh sikap kritis mahasiswa” Kata Leo Liwun, Ketua GmnI cabang Kupang.
Pantauan VoxNtt.com, hampir selama 1 jam mahasiswa terus berteriak mengecam jajaran kepolisian. Sempat terjadi dorong mendorong antara aktivis dengan anggota polisi.
Usai mereka berorasi, pendemo kemudian long march menuju DPRD NTT untuk menyampaikan aspirasi.
Di gedung DPRD NTT, mereka meminta anggota DPRD untuk mengevaluasi kinerja Kajati NTT dalam penanganan kasus korupsi di NTT khususnya dugaan keterlibatan Kajati dalam kasus PT. Sagared yang menimpa Paulus Watang.
Masa aksi juga meminta DPRD NTT untuk segera menghadirkan Kapolda, Kajati NTT dan Kapolres Kupang Kota untuk mempertanggungjawabkan tindakan tindakan penganiayaan terhadap aktivis PMKRI Kupang.
“Tindakan oknum polisi menurut kami melacuri demokrasi. Tindakan ini bentuk pembunuhan demokrasi”, kata Amos ketua GMKI Cabang Kupang di Ruang Kelimuti DPRD NTT. (Andre/ VoN)